Dalam beberapa hari terakhir puluhan monyet yang biasa tinggal di hutan pegunungan Meratus menyerbu kota Barabai Hulu Sungaio Tengah.
Di sepanjang bantaran sungai Barabai di Jalan Dharma Padawangan, Kelurahan Barabai Timur, Barabai, ibu kota HST, Sabtu, terlihat puluhan ekor monyet yang bergantungan di rumpun bambu dan pepohonan.
Menurut seorang warga di Jalan Dharma Padawangan, Badaruddin, peristiwa tersebut sudah berlangsung sejak beberapa hari yang lalu.
"Biasanya saat siang dan sore puluhan monyet itu datang dari hutan di pinggiran kota untuk minum di sungai dan berteduh," ujarnya.
Sebagian sumber air di hutan diduga telah kering akibat cuaca panas sehingga monyet-monyet itu turun ke kota untuk minum.
Kawasan kota Barabai memang dibelah oleh aliran sungai Barabai dan di pinggiran perkotaan masih banyak terdapat hutan-hutan kecil, tempat habitat monyet hidup.
Warga tersebut mengatakan selain untuk minum di sungai, beberapa monyet itu kadangkala masuk ke permukiman warga untuk mencari makan.
"Ada beberapa monyet yang masuk ke pekarangan untuk mencari buah-buahan seperti pepaya dan pisang untuk dimakan," katanya.
Sampai saat ini, monyet-monyet itu tidak bertingkah aneh atau berbuat onar seperti merusak tanaman warga dan hanya mengambil buah-buahan yang sudah jatuh saja.
"Hingga saat ini tidak ada monyet-monyet yang sampai mengganggu warga dan malah menjadi tontonan menarik bagi anak-anak," tambahnya.
Selain di jalan Dharma Padawangan, puluhan monyet juga terlihat di sepanjang bantaran sungai Barabai di kawasan Jalan Hivea, Mualimin dan Bukat.
Namun dikhawatirkan, bila cuaca panas berlangsung lama monyet-monyet itu akan menyerbu kawasan permukiman untuk mencari makan dan berlaku ganas.(Nadi/B)