Oleh Ulul Maskuriah
Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sebagian besar pasien dan keluarga pasien di Rumah Sakit Anshari Saleh dan Suaka Insan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tidak bisa mencoblos karena surat suara yang disiapkan oleh komisi pemilihan umum tidak sesuai dengan jumlah pemilih di dua rumah sakit tersebut.
Menurut salah seorang petugas KPPS di Rumah Sakit Anshari Saleh yang enggan di sebutkan namanya, Rabu mengatakan, khusus di Anshari Saleh jumlah surat suara hanya sekitar 96 surat suara, padahal yang memiliki hak pilih di rumah sakit lebih besar.
"Pihak rumah sakit telah mengajukan tambahan surat suara ke KPU sebanyak 400 surat suara, tetapi karena pengajuannya setelah penetapan DPT, tidak bisa lagi," katanya.
Akibatnya, sebagian petugas rumah sakit harus ke TPS lain untuk mencoblos, karena surat suara yang disiapkan tidak sesuai dengan jumlah pemilih yang ada.
Salah seorang keluarga pasien Suyanto mengatakan, ingin mencoblos, namun karena surat suaranya habis, terpaksa tidak melakukan pencoblosan.
Begitu juga dengan pasien rumah sakit, hampir tidak ada satupun pasien yang mencoblos, karena tidak ada TPS khusus yang datang ke kamar pasien, sebagaimana dilakukan pada Pemilu sebelumnya.
Beberapa keluarga pasien lainnya, juga mengaku sangat menyesal tidak bisa mencoblos karena kehabisan surat suara di rumah sakit.
Hal yang sama juga terjadi di rumah sakit Suaka Insan Banjarmasin, hampir seluruh pasien tidak bisa mencoblos karena tidak ada TPS khusus yang keliling ke kamar-kamar pasien.
Pelaksanaan Pemilu di Kalsel relatif aman dan kondusif, tidak ada gejolak berarti yang terjadi di daerah-daerah yang melaksanakan pencoblosan.
Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan Brigadir Jenderal Polisi Machfud Arifin mengatakan, pelaksanaan pemilihan umum legislatif, berlangsung aman dan kondusif.
"Situasi Kalsel secara umum aman dan kondusif serta tidak ada gangguan di TPS selama proses pemungutan suara berlangsung," ujar Kapolda usai mendampingi Gubernur Rudy Ariffin meninjau TPS di Martapura," katanya.
Dia mengatakan, situasi aman dan kondusif selama proses pemungutan suara terjaga berkat dukungan seluruh lapisan masyarakat yang bersama-sama menjaga dan memelihara situasi Kamtibmas di lingkungannya.
Dijelaskan Kapolda, aparat kepolisian hanya menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban sehingga tugasnya tidak berjalan lancar tanpa dukungan dan bantuan masyarakat yang turut berperan aktif.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat karena tanpa dukungan dan bantuan maka Kamtibmas tidak terwujud disamping pelaksana pemilu yang juga bertugas," ucapnya.
Menurut dia, personel polda yang diturunkan mengamankan proses pemungutan suara di seluruh wilayah Kalsel mencapai 5.000 lebih baik yang bertugas mengamankan TPS maupun siaga di markas kepolisian.