Tokyo (ANTARA) - Mata uang safe-haven yen menguat, sementara yuan China dan dolar Australia melemah di perdagangan Asia pada Senin pagi, menyusul eskalasi terbaru dalam perang perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Dua negara ekonomi terbesar di dunia itu menemui jalan buntu atas perundingan perdagangan pada Minggu (12/5/2019) ketika Washington menuntut janji perubahan konkret terhadap undang-undang China dan Beijing mengatakan tidak akan menelan "buah pahit" yang merusak kepentingannya.
Konflik perdagangan telah meningkat pada Jumat (10/5/2019), karena Amerika Serikat menaikkan tarif atas barang-barang impor dari China senilai 200 miliar dolar AS. China telah berjanji untuk membalas tetapi belum memberikan rinciannya.
"Konflik antara Amerika Serikat dan China mengenai perdagangan semakin meningkat dan yen menguat sementara yuan China dan dolar Australia melemah hari ini," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi valas di Mizuho Securities di Tokyo.
"Namun demikian, reaksi secara keseluruhan oleh mata uang telah terbatas, karena ada juga faktor yang mendukung harapan untuk penyelesaian akhir, seperti kemungkinan pertemuan presiden kedua negara di G20."
Presiden AS Donald Trump dan mitranya dari China Xi Jinping kemungkinan akan bertemu pada pertemuan puncak G20 di Jepang pada akhir Juni dan membahas perdagangan, kata penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow pada Minggu (12/5/2019).
Dolar melemah 0,3 persen di level 109,650 yen, mendekati level terendah tiga bulan di 109,470 pada akhir pekan lalu.
Yuan Chuna melemah sekitar 0,3 persen menjadi 6,866 per dolar dalam perdagangan luar negeri, tingkat terendah dalam empat bulan.
Dolar Australia turun 0,15 persen menjadi 0,6990 dolar AS. Mata uang ini sensitif terhadap perubahan sentimen risiko dan juga berfungsi sebagai proksi likuid perdagangan yang terkait dengan China, mitra dagang terbesar negara itu.
Dolar kehilangan 0,1 persen menjadi 1,010 franc Swiss, mata uang safe haven bersama dengan yen, setelah turun ke level 1,009 pada Jumat (10/5/2019), terlemah dalam hampir sebulan.
Euro sedikit berubah pada 1,1234 dolar.
Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya turun tipis 0,05 persen menjadi 97,283.