Manado (ANTARA) - Tokoh-tokoh agama di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus mendoakan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 agar berlangsung aman dan damai.
Ketua Jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Exodus Watutumou II Minahasa Utara Pdt Lusiana Suatan mengajak warga jemaat untuk mendoakan Pemilu pada tanggal 17 April 2019 agar berjalan lancar dan aman.
"Dalam setiap ibadah baik pada Hari Minggu, rayon, kolom dan bipra, selalu mendoakan pesta demokrasi Pemilu 2019," katanya.
Pihaknya berharap Pemilu 2019 bukan hanya berjalan aman dan damai, namun mendapatkan pemimpin ke depan yang memang diutus oleh Tuhan.
"Harus kita akui, pemerintah adalah berasal dari Allah, yang terdapat dalam Alkitab, Firman Tuhan Roma 13:1-7.
Dia menjelaskan ayat Alkitab dalam Roma 13:1-7 menceritakan Kepatuhan kepada pemerintah. Dalam pasal 13:1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Pasal 13:2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. Pasal 13:3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
Pada pasal 13:4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
Jadi, katanya, gunakan hak pilih pada tanggal 17 April nanti, karena melalui permohonan doa, akan muncul pemerintahan yang takut akan Tuhan.
Pemilu 2019 akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPRD provinsi dan kabupaten/kota.*