Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Bank Indonesia Kalimantan Selatan berupaya mengembangkan ekonomi syariah di pondok pesantren sebagai kekuatan ekonomi baru dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan membangun kemandirian ekonomi di dunia pendidikan.
Kepala Bank Indonesia Kalimantan Selatan Herawanto di Banjarmasin Senin mengatakan, upaya membangun ekonomi syariah tersebut pada Sabtu (2/2), dilakukan beberapa rangkaian kegiatan mulai dari seminar tentang pengembangkan ekonomi syariah di Kalsel dan kunjungan ke beberapa pondok pesantren.
Bank Indonesia menilai, pembangunan ekonomi syariah di pesantren memiliki potensi besar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.
Deputi Bank Indonesia Dody Budi Waluyo saat melakukan kunjungan ke beberapa pondok pesantren di Kalimantan Selatan mengatkan, ekonomi syariah, akan menjadi kekuatan baru ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
Salah satu basis pengembangkan ekonomi syariah tersebut, adalah di pondok pesantren yang di Indonesia jumlahnya cukup banyak.
"Banyak hal yang bisa dilakukan di pondok pesantren, mulai dari pengembangan produk air kemasan, pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan dan lainnya," katanya.
Mendorong tumbuhnya ekonomi syariah di pondok pesantren tersebut, Bank Indonesia telah memberikan beberapa bantuan ke Pondok Pesantren Darul Hijrah, Cindai Alus, Kabupaten Banjar.
Bantuan tersebut, berupa seperangkat mesin filling cup sealer, pengisian air mineral 2 line merek tongda td jxf-2 , beserta alat pendukung lainnya.
Alat-alat tersebut diberikan, sebagai saranan pengembangan air mineral kemasan dalam gelas, guna mendukung pengembangan ekonomi pesantren, sebagai wujud dari realisasi program bantuan bank Indonesia provinsi Kalimantan selatan.
Seperangkat alat tersebut diserahkan oleh Deputi Gubernur BI dody Budi Waluyo, saat meresmikan Program Sosial bank Indonesia (PSBI).
"Saya ingin, nantinya di pasaran akan ada produk-produk air kemasan, keluaran dari pondok pesantren," kata Dody.
Dody yakin, pengembangan ekonomi syariah, melalui berbagai aktivitas peningkatan produksi usaha kecil mikro dan menengah berbasis pondok pesantren, akan mampu meningkatkan daya tahan ekonomi daerah, dalam menghadapi berbagai kemungkinan goncangan ekonomi nasional dan global.
Pengembangan UMKM di pesantren, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan untuk di dalam pondok, yang memang cukup besar, tetapi juga bisa dikembangkan di pasar secara luas.
Selain memberikan bantuan alat, BI juga akan membantu pengelolaan administrasi keuangan atau akuntasinya, serta pengembangan bisnis ke depannya.