Amuntai, ( Antaranews Kalsel) - Badan pengendalian penduduk dan keluarga berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan menggelar lomba bagi para kader tidak hanya berupa keahlian dalam kegiatan menyuluh tapi juga atraksi seni budaya.
Kepala Dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana (DPPKB) Hj. Anisah Rasyidah Wahid di Amuntai, Jum'at mengatakan, para kader yang dilibatkan lomba berasal dari 10 desa Stunting yang tengah dibina oleh pemerintah daerah.
"Jenis yang dilombakan tidak hanya berupa keterampilan dalam memberi penyuluhan, tapi juga penguasaan atas seni budaya bercerita melalui Madihin, bercerita dalam Bahasa Banjar dan lomba bikin yel-yel," ujar Anisah.
Anisah mengatakan, peran para kader sebagai ujung tombak di masyarakat sangat diandalkan oleh pemerintah daerah, khususnya DPPKBD yang saat ini tengah gencar menggalakan kembali program Keluarga Berencana dan 'perang' terhadap Stunting.
Para kader yang ikut lomba, kata Anisah, juga berasal dari 10 desa yang memiliki kasus Stunting cukup tinggi se Kabupaten HSU.
Kepala bidang Keluarga Sejahtera BKKBN Kalimantan Selatan Hj. Mila Rahmawati yang hadir dalam acara perlombaan menyambut positif dilaksanakannya lomba bagi para kader.
"Penampilan para kader, bagus-bagus, lucu-lucu dan mereka nampak gembira dan lebih percaya diri walaupun dengan segala keterbatasan." kata Mila
Menurut salah seorang kader Rahma, perlombaan ini sangat positif untuk meningkatkan kemampuan diri dan solidaritas, kebersamaan, kekompakan para kader.
"Lomba seperti ini dapat melatih kepercayaan diri para kader BKB yang selama ini berhadapan langsung dengan masyarakat, "katanya.
Pasalnya selama ini, lanjut Rahmah tantangan para kader sendiri adalah status para mereka yang rata-rata masih belum berkeluarga, sedangkan objek penyuluhan ialah para ibu-ibu yang sudah memiliki keluarga dan anak.
Kader dituntut menguasai seni menyuluh
Jumat, 30 November 2018 17:00 WIB
Jenis yang dilombakan tidak hanya berupa keterampilan dalam memberi penyuluhan, tapi juga penguasaan atas seni budaya bercerita melalui Madihin, bercerita dalam Bahasa Banjar dan lomba bikin yel-yel,