Banjarmasin, (Antaranews Kalsel)-Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Selatan dan Tengah Cucu Supriyatna mengatakan, sebanyak 150 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah mengikuti Business Development Service digelar Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Selatan dan Tengah.
"Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai upaya pembinan kepada usaha mikro, kecil dan menengah dengan memberikan pembekalan pengetahuan,"ujar Kakanwil Direktorat Jenderal Pajak Kalselteng Cucu Supriyatna, di Banjarmasin, Selasa.
Agar usaha mikro, kecil dan menengah, sebut dia, dapat meningkatkan daya saing pelaku UMKM dalam menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0.
Sebagaimana diketahui, jelas dia, jumlah UMKM di Indonesia terus meningkat setiap tahun dari 61.651.177 pada tahun 2018 menjadi 62.922.617 tahun 2017, khusus Kalimantan Selatan terdapat 395.000 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
Khusus untuk 150 pelaku UMKM yang diundang pada acara menghadirikan nara sumber praktisi online Chairul Saleh dan praktisi fotografi produk Deasy Arfiani Arsyad tersebut, ungkap dia, merupakan binaan dari Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia.
Dia berharap, melalui kegiatan tersebut para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih kuat dan memiliki daya saing mengikuti perkembangan revolusi industri.
Sehingga, terang dia, dapat meningkatkan peran serta dalam mewujudkan kemandirian pembiayaan pembangunan nasional.
Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Bank Mandiri Kalsel Anton Zulkarnaen mengatakan, kegiatan tersebut sangat baik untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah agar bisa lebih meningkatkan penjualannya melalui media online.
Dalam upaya pengembangan usaha mikro, kecil dan memengah di Kalsel, ungkap dia, Bank Mandiri pada tahun 2018 telah mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp200 miliar.
150 UMKM ikuti business development service
Selasa, 13 November 2018 17:13 WIB