Jakarta (AntaraNews Kalsel) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menilai penyelenggaraan Asian Games bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Asian Games ini sudah sesuai dengan strategi kita untuk membantu penguatan rupiah," kata Bambang dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Minggu.
Bambang menjelaskan penyelenggaraan ajang olahraga terbesar di Asia ini bisa meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Sebanyak 200 ribu wisatawan mancanegara ini diperkirakan hadir pada periode 18 Agustus hingga 2 September 2018 di dua kota penyelenggara, Jakarta dan Palembang.
Kedatangan turis asing ini, tambah Bambang, bisa menambah jumlah devisa yang bermanfaat untuk stabilisasi kurs rupiah terhadap dolar AS.
"Kalau tidak berasal dari ekspor, ya dari pariwisata. Kita tidak hanya menjadi tuan rumah yang baik, tapi juga mati-matian supaya dampak ekonominya maksimal," ujar Bambang.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata memproyeksikan sebanyak 150 ribu wisatawan mancanegara termasuk atlet, official dan media akan hadir ke Indonesia.
Sebanyak 150 ribu wisatawan mancanegara tersebut, total menyumbang devisa 230 juta dolar AS, yang terdiri atas devisa dari penonton 180 juta dolar AS dan devisa dari official 50 juta dolar AS.
Tidak hanya masuknya devisa, penyelenggaraan Asian Games 2018 ini juga bisa memberikan nilai tambah terhadap sejumlah sarana dan prasarana pendukung.
Nilai tambah tersebut antara lain adanya pembenahan infrastruktur umum, pembangunan fasilitas olahraga baru dan perbaikan serta penataan kota.
Ikut hadir sejumlah nilai ekonomi, yaitu peningkatan kesempatan kerja dan kesempatan usaha terutama bagi sektor UMKM serta promosi kota penyelenggaraan.
Selain itu, terdapat potensi non ekonomi antara lain semangat kebersamaan, kerja sama antarwilayah dan negara, pengembangan ide baru serta nilai budaya positif dan pendidikan nilai sportivitas.
"Asian Games ini sudah sesuai dengan strategi kita untuk membantu penguatan rupiah," kata Bambang dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Minggu.
Bambang menjelaskan penyelenggaraan ajang olahraga terbesar di Asia ini bisa meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Sebanyak 200 ribu wisatawan mancanegara ini diperkirakan hadir pada periode 18 Agustus hingga 2 September 2018 di dua kota penyelenggara, Jakarta dan Palembang.
Kedatangan turis asing ini, tambah Bambang, bisa menambah jumlah devisa yang bermanfaat untuk stabilisasi kurs rupiah terhadap dolar AS.
"Kalau tidak berasal dari ekspor, ya dari pariwisata. Kita tidak hanya menjadi tuan rumah yang baik, tapi juga mati-matian supaya dampak ekonominya maksimal," ujar Bambang.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata memproyeksikan sebanyak 150 ribu wisatawan mancanegara termasuk atlet, official dan media akan hadir ke Indonesia.
Sebanyak 150 ribu wisatawan mancanegara tersebut, total menyumbang devisa 230 juta dolar AS, yang terdiri atas devisa dari penonton 180 juta dolar AS dan devisa dari official 50 juta dolar AS.
Tidak hanya masuknya devisa, penyelenggaraan Asian Games 2018 ini juga bisa memberikan nilai tambah terhadap sejumlah sarana dan prasarana pendukung.
Nilai tambah tersebut antara lain adanya pembenahan infrastruktur umum, pembangunan fasilitas olahraga baru dan perbaikan serta penataan kota.
Ikut hadir sejumlah nilai ekonomi, yaitu peningkatan kesempatan kerja dan kesempatan usaha terutama bagi sektor UMKM serta promosi kota penyelenggaraan.
Selain itu, terdapat potensi non ekonomi antara lain semangat kebersamaan, kerja sama antarwilayah dan negara, pengembangan ide baru serta nilai budaya positif dan pendidikan nilai sportivitas.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono