Menurut Gubernur di Banjarmasin Kamis, keberadaan perusahaan dan industri di daerah, akan lebih berdampak luas bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, apabila perusahaan bersangkutan mampu membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar.
Dampak berdirinya perusahaan di daerah, salah satunya adalah untuk membuka dan memperluas kesempatan kerja masyarakat sekitar, selain dampak ikutan lainnya yang biasanya akan menumbuhkan sektor usaha kecil dan menengah.
"Saya berharap, buruh lokal menjadi prioritas utama dalam rekrutmen karyawan perusahaan, dan saya yakin, para pengusaha bisa memahami maksud dan tujuan mengapa buruh lokal yang diutamakan," katanya.
Menurut Sahbirin, khusus di Kalsel, kesejahteraan buruh terus meningkat dari tahun ke tahun, yang ditunjukkan dengan kenaikan upah minimum provinsi.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalimantan Selatan Supriadi mengatakan, jumlah pekerja asing yang masuk ke Kalimantan Selatan, hingga kini masih wajar.
Menurut dia, selama ini banyak yang khawatir tentang keberadaan pekerja asing di daerah, namun khusus di Kalsel, dari hasil pendataan, jumlahnya masih dalam tahap wajar.
"Jumlah pekerja asing yang ada di Kalsel untuk saat ini saya kira masih dalam tahap wajar dan belum mengkhawatirkan. Perusahaan yang mempekerjakan tenaga asing semua sesuai prosedur," katanya.
Meski demikian, tambah Supriadi, para pengusaha dan buruh lokal untuk terus melakukan pengawasan agar pekerja asing yang datang ke Kalsel jangan sampai masuk secarailegal
Sebelumnya, pada dalam rangka menyambut Hari Buruh Internasional 2018, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Selatan, menggelar jalan santai yang diikuti ratusan buruh perusahaan di Kalsel.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov Kalsel Sugian Noorbah mengungkapkan, kegiatan jalan santai bertujuan menciptakan suasana senang dan gembira kepada para buruh, dalam memperingati hari Buruh se- dunia.
