Paringin, (Antaranews Kalsel) - Areal tanam jagung Pemerintah Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, tahun 2017 lampaui target hingga 4.000 hektare lebih, dengan hasil produksi hingga 23.535 ton.
Disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Balangan, H Sayifullah, yang akrab disapa H Pullah, bahwa target awal areal tanam jagung seluas 1.100 hektare dan produksi sebesar 4.961 ton.
Dari data yang diperoleh pada tahun 2017 ternyata realisasinya jauh melampaui target, yaitu areal tanam mencapai 5.276 hektare dengan produksi hingga 23.535 ton.
Dikatakan, program tanam padi, jagung, dan kedele (pajale) dicanangkan oleh presiden joko widodo empat tahun yang lalu, intinya adalah peningkatan produksi padi, jagung dan kedele secara nasional.
Praktek penerapannya, target produksi dibagi-bagi di seluruh daerah yang memiliki potensi pertanian tanaman pangan.
Tujuannya adalah kedaulatan pangan yang ditandai dengan tidak lagi mengimpor ketiga macam komoditas tersebut.
Pemerintah pusat telah menetapkan tujuan yang sangat jelas, bahwa kebutuhan akan komoditas padi, jagung dan kedelai, semuanya harus dapat terpenuhi dari hasil jerih payah petani-petani indonesia.
"Kita harus mendukung tekad tersebut, yaitu tekad untuk secara berkelanjutan mengurangi ketergantungan kita kepada pihak luar, atau dengan kata lain, memperkuat ketahanan pangan, membangun kedaulatan pangan, hingga mencapai kemandirian pangan," jelasnya.
Sekadar informasi, bahwa target nasional kita untuk tidak lagi mengimpor jagung sudah kita capai pada bulan oktober 2017. Bahkan, sejak itu pula indonesia sudah menjadi pengekspor jagung.
Dalam pencapaian nasional itu, ada peran dan andil dari petani-petani balangan. "Jadi, salut kami untuk para petani bumi sanggam," ungkapnya.
Ia berharap hal tersebut dapat menjadi pendorong semangat para petani, para pebisnis produk dan pendukung agrikultura, para aparatur yang membidangi pertanian maupun ekonomi, dan para penentu kebijakan.
"Saya yakin, sepanjang kita bisa mendapatkan pasar, dan pemerintah berkomitmen lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri dengan komoditas jagung dalam negeri, produksi tersebut bisa terus meningkat dan didukung oleh minat petani untuk terus mengembangkannya," pungkasnya.