Perayaan Imlek di Banjarmasin Aman

PERSIAPAN IMLEK 2016 Seorang petugas menyusun perlengkapan sembahyang di Klenteng Sutji Nurani di Jalan Veteran Banjarmasin, Sabtu (6/2) dalam rangka menyambut imlek yang jatuh pada hari Senin (8/2) 2016. Tahun baru 2567 ini menandai dimulainya tahu

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Perayaan dan persembahyangan kaum Tionghoa menyambut tibanya tahun baru Imlek 2569 Kongzili di Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), berjalan aman dan lancar.

Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, Jumat melaporkan, warga Tionghoa penganut Kong Hu Cu tampak tenang melaksakan persembahyangan pada dua klenting/tempikong yang ada di "kota seribu sungai" Banjarmasin.

Sejak Kamis sore hingga Jumat siang tidak ada kejadian yang membuat situasi dan kondisi huru-hara, baik bagi penganut Kong Hu Cu maupun pengikut agama lain.

Warga Tionghoa tersebut tampak khusuk melaksakan persembahyangan sejak Kamis (15/2) sore, mereka ada datang dari luar Kota Banjarmasin, bahkan dari kota/kabupaten lain di Kalsel yang tidak ada tempat peribadahan penganut Kong Hu Cu tersebut.

Sementara selain perlengkapan/peralatan persembahyangan yang tampak bersih, juga suasana klenting bagaikan kebun tebu dadakan, terutama jenis tebu merah, karena tanaman tersebut banyak terdapat di sana-sini kawasan pekarangan tempat peribadahan penganut Kong Hu Cu itu.

Guna mewujudkan rasa ketenangan/kenyamanan warga Tionghoa tersebut melaksanakan persembahyangan, aparat kepolisian setempat berjaga-jaga di sekitar klenting/tepikong.

Di kota seribu sungai atau ibukota Kalsel itu terdapat dua klenting/tepikong tempat persembahayangan penganut Kong Hu Cu, yaitu di kampung Paninan (permukiman orang Cina sejak masa Hindia Belanda.

Selian itu, dekat pusat perbelanjaan yang urang Banjar Kalsel menyebutnya Pasar Klenting, yaitu di Jalan Niaga Banjarmasin atau "jantung" ibukota provinsi yang kini terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut.

Selain di Banjarmasin, dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel tempat persembahyangan kaum Tionghoa penganut Kong Hu Cu berupa klenting/tepikong hanya terdapat di Kabupaten Kotabaru (sekitar 300 kilometer timur Banjarmasin).

Di Kota Banjarmasin yang kini berpenduduk 700 ribu lebih dengan mayoritas pemeluk agama Islam, juga terdapat delapan gereja buat umat Nasrani, serta pure dan vihara masing-masing satu buah untuk penganut Hindu dan Budha.