Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Tim SAR Kotabaru masih melakukan pencarian terhadap seorang korban kapal tenggelam di Perairan Kayu Tinggi Muara Sungai Hanyar, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
"Kita sudah melakukan penyisiran tempat kejadian perkara di sekitar Perairan Pudi sampai tiga mil dari titik lokasi kejadian," ujar Koordinator Pos Search and Rescue (SAR) Kotabaru Teguh Prasetyodi Kotabaru, Jumat.
Pencarian dilakukan tim SAR gabungan dari Basarnas, kepolisian, TNI Angkatan Laut, dibantu relawan dan masyarakat.
"Hari kedua masih sama, areanya kita perluas menjadi sekitar lima mil," katanya.
Area pencarian akan terus melebar ke timur laut hingga utara sesuai arah angin.
Selama dua hari ini, operasi SAR disulitkan kondisi perairan di wilayah pencarian yang berbatu sehingga menghambat pergerakan saat air surut.
Selain itu, tim juga menghadapi cuaca buruk dan gelombang tinggi serta angin kencang.
"Informasi anggota di lapangan gelombang sekitar 1-2 meter, sedangkan kecepatan angin 15 knot," kata Teguh.
Pada Selasa (17/10) sekitar pukul 17.00 Wita, sebuah kapal balapan berpenumpang lima orang dewasa dan dua anak kecil mengalami kecelakaan di Perairan Kayu Tinggi Muara Sungai Hanyar, Kecamatan Kelumpang Utara.
Kapal berangkat dari Kotabaru menuju Desa Sekandis, Kecamatan Pamukan Selatan. Baru separuh perjalanan, kapal diterjang ombak hingga karam.
Lantaran tak ada peralatan keselamatan, penumpang yang tercebur ke laut bertahan dengan memegang benda apa saja yang mengapung.
Salah seorang dari mereka berhasil mendekati daratan kemudian meminta bantuan dari masyarakat setempat.
Sebanyak enam korban selamat atas nama Syamsul Bahri (39), Ruse (42), Deni (8), Syarifuddin (25), Sitah, dan Syahruji (3), sedangkan satu orang atas nama Minah (40) belum diketahui nasibnya.
"Dugaan kapal tenggelam akibat gelombang. Kapal tidak seimbang sehingga karam," kata Kasatpolair Polres Kotabaru AKP Charles Tampubolon.
Ia menyayangkan di kapal tak ada perlengkapan keselamatan, seperti pelampung, padahal hal itu wajib ada. Sosialisasi kepada masyarakat tentang keselamatan di laut pun sudah sering dilakukan.
"Di tengah cuaca yang tidak menentu, kami imbau masyarakat agar memperhatikan kondisi di laut, serta selalu membawa alat keselamatan," ujarnya.