Banjarmasin (Antaranews Kalsel) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Selatan H Noor Fahmi menyebutkan, wafatnya dua jamaah haji Embarkasi Banjarmasin di Tanah Suci Mekkah disebabkan penyakit jantung dan Malignant Neoplasma atau tumor.
Hal ini, kata dia di Banjarmasin, Selasa, sesuai penjelasan di situs Kementerian Agama, Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Daerah Kerja Mekkah akan penyebab wafatnya dua jamaah asal Kloter 03 Embarkasi Banjarmasin tersebut.
Menurut Fahmi, jamaah haji bernama Thantawi bin Drajat Hasbullah yang wafat pada 21 Agustus 2017 di Pemondokan Mekkah karena gangguan jantung dan pembuluh darah dalam usia 73 tahun.
Sementara itu, lanjut dia, jamaah haji bernama Surita Hartini binti Maserun wafat pada 19 Agustus 2017 di RSAS Mekkah karena Malignant Neoplasma dalam usia 49 tahun.
"Sebagaimana diketahui, kedua jamaah ini tergabung di Kloter 03 dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST)," paparnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, untuk Alm Surita sempat mendapat perawatan yang serius di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Mekkah (KKHIM) dan selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Al Noor hingga akhirnya meninggal dunia.
"Ibu Surita sejak tiba di Madinah sudah mengeluh sesak napas namun melalui perawatan di kloter beliau masih dapat beraktivitas dan usai umrah wajib kondisi beliau menurun hingga sampai akhirnya dirujuk ke RSAS Al Noor, " katanya.
Mengenai jamaah alm Thantawi, ungkapnya meninggal dunia di pemondokan. Sakitnya semenjak dari daerah dan salah satu jamaah yang selalu mendapat perhatian untuk diberikan perawatan tim kesehatan di kloter.
Menurut Noor Fahmi, kedua syuhada haji asal Embarkasi Banjarmasin mendapat kehormatan untuk dishalatkan di Masjid Al Haram dan selanjutnya telah dimakamkan di pemakaman Soraya 20 KM dari Mekkah.