Ketua Tim Penggerak PKK Kalimantan Selatan Hayatun Fardah Rudy Ariffin mengatakan masih banyak perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga enggan melaporkan kasus yang mereka alami ke aparat hukum atau organisasi perlindungan perempuan dan anak.
"Kasus KDRT di Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga saat ini masih cukup tinggi," katanya usai peringatan Hari Ibu di Mahligai Pancasila Banjarmasin Kamis.
Istri Gubernur Kalsel Rudy Ariffin ini menambahkan, meski kasus KDRT di provinsi ini masih tinggi, korban terutama perempuan dari daerah pelosok belum berani melapor atau meminta perlindungan kepada instansi berwenang.
Padahal, kata dia, pihaknya telah mendirikan posko pengaduan dan perlindungan perempuan dan anak untuk menekan terjadinya kasus kekerasan dalam rumah tangga.
Ke depan kata dia, pihaknya akan gencar menyosialisasikan program perlindungan anak dan perempuan terhadap kekerasan sehingga perempuan Kalsel bisa lebih berdaya.
Hayatun berharap perempuan Kalsel harus lebih kuat dan maju baik dalam mengatur rumah tangga maupun membesarkan anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.
Sebab, kata dia, bagaimana pun juga tugas seorang perempuan saat ini selain mengatur rumah tangga dan memberikan perhatian kepada suami dan anak, juga membantu perekonomian keluarga.
"Pemberdayaan wanita dalam mengangkat perekonomian keluarga inilah yang akan kita dorong melalui berbagai pelatihan antara lain kursus keterampilan membuat tas, kue dan produk lainnya," katanya.
Peringatan Hari Ibu di Kalsel dihadiri oleh unsur muspida seperti Gubernur, Danrem, Danlanal, Danlanud, Sekda Provinsi Kalsel dan para kepala dinas.
Ketua koordinator Kampanye Antikekerasan dari Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan Iptu Amalia Afifi sebelumnya mengatakan kasus kekerasan anak di Kalsel masih cukup tinggi.
"Hingga November 2011 tercatat 395 kasus kekerasan pada perempuan dan 153 kasus kekerasan pada anak," katanya.
Itu artinya, kata dia, setiap hari terjadi lebih dari satu kali tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan. "Padahal semestinya mereka mendapat perlindungan dari laki-laki," ujarnya.
Kekerasan tersebut meliputi kekerasan dalam rumah tangga, pencurian dengan kekerasan, penganiayaan, pencabulan, pemerkosaan, penipuan dan tindakan negatif lainnya.
Kondisi tersebut cukup memprihatinkan karena akan mengganggu perkembangan moral generasi muda.
Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengatakan, momentum Hari Ibu diharapkan dapat membangkitkan para ibu mendedikasikan dirinya untuk kemajuan daerah dan negara.
"Peran ibu sangat penting dalam mencetak dan mendidik generasi lebih tangguh untuk menjadi pemimpin di masa datang," katanya.
Selain itu, kata Gubernur, pemerintah juga akan terus mendorong peran ibu untuk mengambil bagian dalam membantu meningkatkan perekonomian keluarga./B/