Kandangan (ANTARA) - Siswi dari SLB Negeri Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan (Kalsel), Mawaddah Warahmah (Rahmah) berhasil terpilih mengikuti Pembinaan Tahap II Tata Boga 2025 untuk mewakili Indonesia di kancah Internasional.
Guru pembimbing Fitria Nuraini Herawati, di Kandangan, Senin, mengatakan Rahmah telah memulai persiapan sejak tahun 2024 dengan mengikuti seleksi pada pembinaan tahap I.
"Persiapannya sudah dimulai dari pembinaan tahap I di tahun 2024 kemarin, kemudian melanjutkan ke seleksi Tahap 2 pada tanggal 18-24 Mei 2025," ujarnya.
Dijelaskan Fitria, pembinaan yang diselenggarakan pada tanggal 18-24 Mei 2025 di Bogor, Jawa Barat, ini merupakan tahap persiapan untuk membentuk tim nasional perwakilan Indonesia, menghadapi ajang internasional di bidang tata boga.
Para peserta akan berkompetisi dalam The 14th Salon Culinaire pada 22-25 Juli 2025 mendatang di Jakarta, Indonesia.
Baca juga: Saskia wakili Kalsel pada Festival Tunas Bahasa Ibu 2025
Kegiatan pembinaan ini mengusung tema "Wujudkan Prestasi yang Inklusif, Kemendikdasmen Bina Siswa Berkebutuhan Khusus untuk Ikuti Ajang Tata Boga Internasional".
Sekaligus, menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh anak bangsa, termasuk siswa berkebutuhan khusus.
Dan selama berada di Kabupaten HSS, Rahmah terus berlatih dengan intensif, persiapan selama di HSS.
"Kami fokus pada latihan sesering mungkin agar skill dalam membuat art decoration pada cake sesuai dengan peraturan kompetisi internasional," terang Fitria.
Adapun Rahmah menunjukkan bahwa siswa berkebutuhan khusus memiliki potensi dan kemampuan yang tidak kalah dengan siswa lainnya.
Dirinya percaya bisa menambah keterampilan, belajar mandiri, dan meningkatkan prestasi.
Baca juga: Pemkab HSS gandeng Politeknik Islam Syekh Salman bangun kualitas SDM
"Saya dan teman-teman bisa menunjukkan, bahwa teman-teman disabilitas bisa juara," tuturnya.
Awalnya pada tahap II akan diseleksi dari delapan peserta menjadi lima peserta saja. Namun, dari pihak Puspernas (Pusat Prestasi Nasional) tidak bisa memilih karena semua peserta menunjukkan kemampuan yang sangat baik.
Keputusan pun diserahkan kepada pusat, dan akhirnya pusat menyatakan bahwa kedelapan peserta, termasuk Rahmah sangat layak diikutkan dalam kompetisi profesional chef tingkat internasional.
Prestasi Mawaddah ini menjadi inspirasi bagi seluruh siswa berkebutuhan khusus di Indonesia, khususnya di Kalsel, di mana keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk meraih prestasi tinggi.