Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan terus melakukan upaya memperkuat edukasi remaja melalui generasi berencana demi membentuk masa depan yang lebih cerah.
Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj Ananda di Banjarmasin, Senin, menyampaikan apresiasi atas digelarnya ajang Apresiasi Duta Generasi Berencana (GenRe) Kota Banjarmasin 2025.
Baca juga: Banjarmasin kirim ratusan atlet pada Popda Kalsel 2025
Menurut dia, kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Banjarmasin tersebut antusias diikuti para remaja, baik dari sekolah maupun komunitas.
"Kita ini bicara soal keluarga. Bukan hanya tugas calon ibu, tapi juga calon ayah. Harusnya imbang, karena membentuk keluarga harmonis itu kerja dua arah," katanya.
Karenanya, Ananda mengajak para remaja laki-laki ataupun perempuan untuk tidak canggung berbicara tentang perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi.
"Karena ini terkait masa depan bersama untuk membangun keluarga yang kuat," ujarnya.
Menurut Ananda, Pemerintah Kota Banjarmasin menyadari bahwa untuk membentuk masyarakat yang kuat, pendidikan keluarga berencana harus dimulai sejak remaja.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin tegaskan sekolah harus taat Perda
Bukan hanya teori, kata dia, tapi melalui gerakan aktif dan contoh nyata di lapangan. Karena itulah, Duta Generasi Berencana dipilih dan diberi ruang untuk bersuara di lingkungannya.
Ananda pun mengingatkan kepada seluruh peserta yang ikut kegiatan ini bahwa informasi yang diterima bukan untuk disimpan sendiri.
"Jangan sampai hanya di tangan pian (kamu). Pian semua ini adalah perpanjangan tangan kami untuk menyebarkan pemahaman tentang keluarga berencana. Kalau kalian paham, masa depan Indonesia lebih cerah," ujarnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Banjarmasin Helfiannor menjelaskan, kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tapi menjadi bagian dari strategi pembangunan sumber daya manusia sejak dini.
"Duta Generasi Berencana ini bukan simbol. Mereka harus jadi panutan di keluarga dan komunitas. Dengan memahami kesehatan reproduksi dan perencanaan hidup, mereka punya peran strategis dalam menyambut Indonesia Emas 2045," jelas Helfiannor.
Baca juga: Wawali Banjarmasin bagikan bantuan kebakaran sembilan rumah di AKT