Barito Kuala, Kalsel (ANTARA) - Tuan Guru Haji Muhammad Bakhiet AM menyatakan, banyak orang/umat tergelincir karena akal semata, tanpa hidayah Allah SWT, dalam tausiyahnya di Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala (Batola) Kalimantan Selatan (Kalsel), Sabtu malam.
"Oleh karenanya, hidayah Allah SWT tersebut tak dipisahkan dengan hidup dan kehidupan seseorang atau kaum Muslim khususnya," ujar Tuan Guru Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Muhibbin Barabai (165 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalsel itu.
Dalam pengajian rutin di "Bumi Selidah" Batola setiap setempat bulan sekali, Sabtu malam tersebut pada kesempatan kali ini, Tuan Guru kharismatik asal Bumi Murakata HST itu secara khusus membicarakan masalah syirik bagi umat Islam.
Menurut Tuan Guru atau Abah Guru Bakhiet, ada berbagai hal, baik secara sadar maupun tak sadar yang bisa seorang Muslim menjadi syirik.
Sebagai contoh "menyembah" batu, keris dan lain sebagainya selain menyembah Allah, sebagaimana firman Allah serta Hadits Rasulullah Muhammad SAW, kutipnya.
Ia menjelaskan, pengertian menyembah selain kepada Allah bukan seperti shalat atau sembahyang , tetali sama dengan mensyarikatkan Allah SWT.

Ia memberi contoh, seperti orang sakit harus minum obat, bukan berarti obat tersebut yang menyembuhkan. "Tetapi Allah jugalah yang menyembuhkan. Sedangkan obat hanya sebab," katanya.
Contoh lain orang yang terluka karena pisau. "Sebenarnya pusat itu hanya sebab, tapi luka tersebut karena memang atas kuasa Allah," lanjut Tuan Guru Bakhiet.
Ia menambahkan, bentuk syirik lain yaitu musyrik atau benci/marah terhadap Allah.
"Pengertian marah kepada Allah seperti tidak menerima dengan ikhlas terhadap takdir Allah," Tuan Guru Bakhiet.
Sebagaimana pengajian Tuan Guru Haji Bakhiet di Ponpes Nurul Muhibbin Kitun Barabai dan Paringin (217 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Balangan, jamaah yang datang ke Alalak Batola mencapai ribuan orang dari laki-laki dan perempuan serta anak-anak muda.