Batulicin (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, mendorong petani untuk mengembangkan berbagai tanaman perkebunan, seperti bawang merah dan lombok untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming melalui Kepala Dinas Pertanian Setia Budi, di Batulicin, Rabu, mengatakan salah satu upaya mendorong petani mengembangkan tanaman dengan memberikan dorongan terhadap petani untuk pengembangan tanaman bawang merah secara swadaya.
"Periode 2016 pengembangan bawang merah petani mendapat bantuan bibit sebanyak 800 kg. Untuk target pengembangan tahun ini petani harus bermodal sendiri," katanya.
Sebagian menggunakan bibit hasil panen tahun lalu dan ada sebagian membeli bibit bawang merah baru langsung dari Pulau Jawa.
Ia mengatakan, meskipun pengembangan bawang merah dilakukan secara swadaya, pihaknya tetap optimistis sehingga target penanaman bawang merah seluas enam hektare di wilayah "Bumi Bersujud" nantinya dapat direalisasikan.
Saat ini sudah ada satu kelompok tani di Desa Sepunggur, Kecamatan Kusan Hilir, yang menanam bawang merah dengan luasan kurang lebih satu hektare, dan diperkirakan pada April sudah dapat dipanen.
Selain itu juga ada satu kelompok tani di Kecamatan Kusan Hulu, pada April 2016 akan melakukan penanaman bawang merah seluas satu hektare, dengan bibit swadaya yang didatangkan dari Pulau Jawa.
"Komoditas bawang merah mempunyai potensi untuk dikembangkan di wilayah "Bumi Bersujud" meskipun sudah dilakukan uji coba penanaman perdana pada tahun lalu di beberapa lokasi hasilnya kurang memuaskan sehingga terus kita lakukan penanaman bawang untuk pembelajaran," katanya.
Agar pengembangan bawang merah dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat menghasilkan produktivitas sesuai yang diharapkan, pihaknya juga melakukan evaluasi dan langkah-langkah perbaikan.
Langkah perbaikan yang telah dilakukan Dinas Pertanian dalam upaya pengembangan bawang merah, diantaranya melaksanakan pelatihan peningkatan sumber daya manusia (SDM) atau kelompok petani.
Selain itu, hal yang perlu dievaluasi adalah pemilihan bibit bawang merah yang tahan penyakit diakibatkan jamur layu fusarium, pemilihan tempat tanam bawang merah, dan pendampingan secara intensif saat pelaksanaan tanam bawang merah.
Secara khusus Bupati berpesan kepada para petani, agar mengatur pola tanam dengan bantuan para penyuluh, pada saat daerah tidak mendapatkan hasil produksi pertanian dari luar masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.
Kepada para petani diharapkan bisa memanfaatkan waktu dengan baik dan mengubah pola pikir. Menurut dia, teknologi di bidang pertanian yang ada memang memudahkan para petani dalam mengolah lahan, sehingga jangan dijadikan alasan untuk bermalas-malasan.
"Bupati juga mengajak para petani untuk mengembangkan lahan yang ada serta semaksimal mungkin dimanfaatkan untuk pertanian," katanya.