Kandangan, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupatan Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, mendorong petani untuk meningkatkan produksi melalui percepatan luas tanam antara lain dengan sistem "jajar legowo super".
Bupati HSS Achmad Fikry di Kandangan Jumat mengatakan, sistem tanam dengan teknologi jajar legowo super, terbukti mampu mempercepat luas tanam sehingga hasil produksi padi terus meningkat.
Sistem jajar legowo yaitu, legowo diambil dari bahasa jawa yang berasal dari kata "lego" yang berarti luas dan "dowo" yang berarti panjang.
Tujuan utama dari tanam padi dengan sistem jajar legowo yaitu meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih banyak berada di pinggir.
Berdasarkan pengalaman, tanaman padi yang berada di pinggir akan menghasilkan produksi padi lebih tinggi dan kualitas dari gabah yang lebih baik, ini dikarenakan tanaman padi di pinggir akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak.
Itulah sebabnya sistem jajar legowo menjadi salah satu pilihan dalam proses meningkatkan produksi gabah.
Menurut Bupati, penerapan tanam padi menggunakan teknologi jajar legowo super, perlu dilakukan dengan cermat, melalui bantuan pihak Balai dan Dinas Pertanian, agar hasil produksi meningkat sesuai dengan harapan.
Bupati berharap, para petani bisa menjalakan program pemerintah, dalam upaya peningkatan produksi padi, dengan terus menggunakan alat-alat pertanian yang telah disalurkan.
"Gunakanlah terus alat-alat pertanian yang telah disalurkan pemerintah, untuk meningkatkan produksi padi," katanya.
Dandim 1003 Kandangan Letkol Inf Gufron mengatakan TNI dengan pemerintah sudah menjalin kerja sama melalui penandatangan nota kesepahaman sejak 2015, untuk mensukseskan program ketahanan pangan.
"Sesuai dengan MoU, TNI siap membantu petani, baik alat pertanian maupun tenaga, untuk meningkatkan produksi pertanian," ujarnya.
Tanam padi perdana dengan teknologi jajar legowo super tersebut, dihadiri Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) H Achmad Fikry, Dandim 1003 Kandangan Letkol Inf Gufron S Ag, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten HSS Fathurrahman.
Teknologi tersebut, mulai diterapkan oleh kelompok t ani Rakat Mufakat, Desa Kaliring, Kecamatan Padang Batung.
Sistem pertanian tersebut adalah pilihan varietas dengan potensi hasil tinggi, tanam dengan sistem Legowo 2:1 (25 cm x 12,5 cm) x 50 cm. Jenis padi yang ditanam adalah inpari -30 ciherang sub-1, inpari-32 HDB, dan Inpari-33.
Dalam penerapan teknologi pertanian tersebut, diberikan biodekomposer (M-Dec), 2 kg/hektar diberikan pada saat pengolahan tanah.
Kemudian, diberikan pupuk hayati (agrimenth) sebagai Seed Treatment, 400-500 gram/25 kg benih dan pemupukan berimbang berdasarkan peringkat uji tanah sawah (PUTS).
Selanjutnya, pengendalian organismen pengganggu tanaman menggunakan pestisida organik bersadarkan ambang kendali.
Sementara alat dan mesin pertanian yang digunakan dalam teknologi jajar legowo super, khusus untuk tanam menggunakan jarwo transplenter dan panen combine harvester.
Tipe sistem jajar legowo, yaitu jajar legowo 2:1 yaitu setiap dua baris diselingi satu baris yang kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan pada jarak tanam dalam baris yang memanjang di perpendek menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya.
Jajar legowo 3:1 Setiap tiga baris tanaman padi di selingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya
Jajar legowo 4:1 setiap empat baris tanaman padi diselingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya.