Banjarmasin (ANTARA) - Pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) meminta seluruh elemen warga agar tetap mewaspadai potensi ancaman kelompok teroris.
Ketua FKPT Provinsi Kalsel Aliansyah Mahadi dikonfirmasi di Banjarmasin, Kamis, mengatakan masyarakat agar tidak terlena dengan kemungkinan ancaman teroris, meskipun status Kalsel tergolong wilayah hijau atau ancaman teroris rendah.
Baca juga: BNPT: Cegah terorisme libatkan masyarakat di Kalsel berjalan optimal
"Walaupun hijau, kita jangan lengah karena segala sesuatu, teroris memanfaatkan hal yang abai, lengah artinya kita tetap dengan Kalsel warna hijau ini, mudah-mudahan ke depannya tetap lanjut status hijau," ujarnya.
Berdasarkan catatan, Aliansyah menuturkan Indonesia zero terrorist attack pada 2023 hingga 2024, meskipun terjadi penangkapan terhadap 1.700 orang terkait terorisme sejak 2018-2024.
Ia mengungkapkan peran FKPT atau satuan tugas (satgas) akan hadir di tiga kota/kabupaten di Provinsi Kalsel pada 2025 meliputi Kota Banjarmasin, Kabupaten Kotabaru, dan Kabupaten Tabalong.
Baca juga: BNPT sebut indeks potensi radikalisme Kalsel membaik
"Hasil pertemuan dengan BNPT pada beberapa waktu lalu, Kota Banjarmasin menjadi salah satunya, kemudian juga kita mengharapkan Kotabaru dan Tabalong, tiga daerah dan penyangga IKN," tuturnya.
Aliansyah mengharapkan keberadaan FKPT tingkat kota/kabupaten dapat mendukung Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) provinsi maupun kabupaten/kota.
Dengan demikian, kata dia, FKPT tingkat kota/kabupaten bisa berkolaborasi bersama elemen atau instansi lain guna mengantisipasi gerakan kelompok teroris yang menjadi ancaman kehidupan bermasyarakat di Kalsel.
Baca juga: FKPT Kalsel waspadai teroris manfaatkan sumbangan ke Palestina