Martapura, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 40 pejabat di Pemerintahan Provinsi Jawa Timur melakukan benchmarking ((Tolok Ukur) ke Kabupaten Banjar terkait Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan Tingkat III (Diklatpim III) angkatan 51 akan mengadopsi serta mengimpementasikan sejumlah kebijakan pembangunan di Kabupaten Banjar untuk bisa diterapkan di Jawa Timur.
Para peserta benchmarking dari Provinsi Jawa Timur tersebut, diterima oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Sumber Daya Manusia (BKD dan SDM) Mada Taruna beserta para sekretaris Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) lingkup Pemerintah Kabupaten Banjar, di Aula BKD dan SDM Kabupaten Banjar, Senin.
"Kami mengharapkan nantinya kemampuan para peserta Diklatpim III ini bisa meningkat seiring dengan terbukanya wawasan peserta dan tentunya untuk kemajuan Jawa Timur," ujar Tri Retno Widiyanti dari Badan Diklat Daerah (Bandiklatda) Propinsi Jawa Timur
Dilakukannya Benchmarking ini lanjut Tri, dimaksudkan untuk membekali para peserta dengan kemampuan mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan organisasi yang memiliki tempat best practice, baik pada strategi maupun kebijakan.
Kemampuan tersebut didapat melalui pembelajaran benchmarking dan Knowledge Replication. "Peserta mestinya mampu mengelola perubahan di instansi masing-masing pada level kebijakan strategis,†terang Tri Retno.
Sedangkan Mada Taruna yang mewakili Bupati Banjar H Khallirahman menyatakan bahwa pihaknya sangat berterima kasih atas kepercayaan Bandiklatda Provinsi Jawa Timur, menjadikan Kabupaten Banjar sebagai tempat benchmarking peserta Diklatpim III angkatan 51.
Dia mengharapkan apa yang menjadi tujuan benchmarking dapat dicapai.
"Kita berharap benchmarking ini bisa bermanfaat dan para peserta mampu berinovasi dan berani mencari terobosan-terobosan, melalui area perubahan yang akan dilakukan di masing-masing lokus," ujarnya.
Mada Taruna juga berpesan agar para peserta diklat kepemimpinan dari Jawa Timur tidak segan-segan untuk mengomentari,member masukan atau mengkritik kegiatan yang dilihatnya di lokus nanti.
Hal ini agar masing-masing lokus yang dijadikan tempat belajar juga bisa mengetahui kelemahan yang dimiliki untuk nantinya melakukan perbaikan.
Pada acara tersebut juga dilakukan tanya jawab dari peserta benchmarking yang langsung ditanggapi oleh Kepala BKD dan PSDM Kabupaten Banjar serta dipertegas kembali secara teknis oleh SOPD terkait. (Tohal/Irwin/f).