Batulicin (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) terkait ekspose laporan antara penyusunan dokumen Kajian Resiko Bencana (KRB) tahun 2025-2029.
Kepala Pelaksana BPBD Tanah Bumbu Sulhadi melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Christina Dewi Untari di Batulicin Kamis mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menindak lanjuti hasil asistensi BPBD bersama tim ahli dokumen KRB di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kita perlu masukan dan saran dari stakeholder untuk mengurangi potensi resiko bencana lima tahun kedepan," katanya
Ia berharap dengan adanya FGD ke-2 dapat menghasilkan dokumen yang maksimal dan menjadikan Kabupaten Tanha Bumbu dapat mengukur sejauh mana potensi resiko bencana yang ada di wilayahnya.
Di Tanah Bumbu sendiri memiliki wilayah yang rawan terhadap bencana alam yakni Kecamatan Mentewe, Kecamatan Batulicin, Kecamatan Simpang Empat, Kusan Hulu, Kusan tengah, Kuranji, dan Kecamatan Satui.
Daerah rawan banjir berada di Kecamatan Satui, Kecamatan Kusan Hulu, Kusan hilir, Kusan Tengah, Batulicin, dan Kecamatan Mentewe.
Sedangkan daerah rawan dengan bencana angin puting beliung di Kecamatan Kusan Hilir, Satui, Simpang Empat khusunya yang berada di pesisir pantai.
"Dalam acara ini kami juga melibatkan instansi terkait, Kecamatan, BPS, KPH Kusan, Manggala Agni, KSOP Kelas III Kotabaru-Batulicin dan Kemenag Tanbu," tutup Christina Dewi Untari.
BPBD Tanah Bumbu ekspose kajian resiko bencana lima tahun ke depan
Kamis, 14 November 2024 8:26 WIB