Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sekretaris DPD Asosiasi Agen Perjalanan Wisata (Asita) Kalimantan Selatan, Siti Aisyah mengungkapkan hingga kini aksi boikot terhadap penjualan tiket Garuda di Kalimantan Selatan masih berlanjut.
Menurut Aisyah usai rapat koordinasi bersama anggota Asita membahas tentang aksi boikot, Kamis, bahwa berdasarkan kesepakatan bersama, aksi boikot tetap dilanjutkan hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Siang tadi, kami kembali melakukan rapat koordinasi dengan seluruh anggota Asita, dan kesimpulannya, seluruh anggota sepakat melanjutkan aksi boikot," katanya.
Aisyah mengungkapkan, walaupun dalam rapat tersebut yang hadir hanya sekitar 20 orang anggota, namun seluruh anggota mengikuti rapat secara online, karena banyak anggota yang berada di luar daerah seperti d Surabaya dan di beberapa daerah lainnya.
"Jadi teknologi yang ada saat ini mempermudah kinerja kami, kendati anggota di luar daerah, tetap bisa hadir dalam rapat secara online, sehingga tetap bisa menyuarakan pendapat secara langsung dalam rapat, kendati berada di luar daerah," katanya.
Aksi tersebut, tambah dia, juga ditandai dengan penyebaran seratus spanduk di seluruh wilayah Kalimantan Selatan, untuk memberitahukan bahwa seluruh agen penjualan tiket di provinsi ini, tidak lagi menjual tiket Garuda Indonesia.
Boikot tersebut, terkait beleid Garuda Indonesia, yang mulai 30 Januari 2017 mengurangi besaran komisi yang diberikan kepada agen biro perjalanan tiket.
Menurut Aisyah, kebijakan yang diterapkan Garuda adalah mengurangi komisi penjualan tiket dari tiga persen ke dua persen. Pengurangan tersebut dinilai sangat merugikan.
"Pengurangan komisi dari tiga persen menjadi dua persen, keuntungan yang didapat itu sangat merugikan, mengingat biaya operasional perusahaan kini semakin tinggi, " katanya.
Tentang aksi tersebut dikhawatirkan akan justru merugikan anggotanya, mengingat banyak pejabat yang selama ini berlangganan Garuda, Aisyah mengungkapkan, akan mengalihkan langganannya ke maskapai lainnya.
Menurut dia, saat ini cukup banyak maskapai dari Banjaramasin yang melayani rute ke beberapa daerah, bahkan ada beberapa maskapai yang akan menambah jam terbang, sehingga tidak akan mengganggu jadwal penerbangan pelanggan anggota Asita.
"Kami tidak khawatir, karena pelanggan banyak yang bersedia dialihkan ke maskapai lainnya," katanya.
Sebelumnya, Asita Kalsel melakukan boikot untuk menjual tiket Garuda. Aksi tersebut ditandai dengan pemasangan spanduk yang menyebutkan bahwa seluruh agen tidak menjual tiket Garuda Indonesia.