Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Nilai Tukar Petani (NTP) di Kalimantan Selatan bulan Desember 2016 tercatat 97,84 atau naik 0,08 persen dibanding pada November 2016 sebesar 97,76.
Kepala Badan Pusat Statisik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Minggu mengatakan, kenaikan NTP akibat indeks harga hasil produksi pertanian lebih besar dibanding harga barang/jasa.
"Kenaikan disebabkan indeks yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,80 persen dibanding indeks yang dibayar petani yakni sebesar 0,71 persen," ujarnya.
Ia mengatakan, jika dilihat masing-masing subsektor maka tiga subsektor pertanian mengalami kenaikan dan dua subsektor pertanian lainnya mengalami penurunan nilai tukar.
Disebutkan, subsektor mengalami kenaikan adalah subsektor hortikultura 0,69 persen, tanaman perkebunan rakyat 1,42 persen dan subsektor peternakan sebesar 0,41 persen.
"Dua subsektor yang mengalami penurunan nilai tukar yakni subsektor tanaman pangan sebesar 0,81 persen dan subsektor perikanan sebesar 0,59 persen," ungkapnya.
Menurut dia, kenaikkan subsektor hortikultura disebabkan naiknya harga komoditas kelompok sayur-sayuran 0,79 persen dan kelompok buah-buahan naik sebesar 1,69 persen.
Kenaikan subsektor tanaman perkebunan rakyat utamanya sebesar 2,21 persen disebabkan oleh kenaikan indeks pada komoditas kelapa dan karet 0,97 persen.
Untuk kenaikan subsektor perikanan karena indeks harga komoditas ternak besar sebesar 0,25 persen, ternak kecil 0,02 persen dan unggas 1,37 persen serta hasil ternak 1,68 persen.
Sementara, penurunan subsektor tanaman pangan akibat indeks kelompok padi sebesar 0,01 persen dan kelompok palawija yang mengalami penurunan sebesar 1,30 persen.
Sedangkan penurunan subsektor perikanan akibat indeks kelompok penangkapan ikan khususnya komoditas ikan gabus, papuyu, udang, tenggiri dan cumi-cumi turun 0,34 persen.