Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Buah Langsat dan Durian menyumbang kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Selatan bulan Februari 2018 yang tercatat naik sebesar 0,50 persen jika dibanding bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Ahad mengatakan, dua jenis buah musiman itu merupakan penyumbang subsektor hortikultura pada nilai tukar petani.
"Subsektor hortikultura naik sebesar 0,98 persen disebabkan naiknya indeks harga komoditas kelompok buah-buahan sebesar 1,65 persen terutama buah langsat dan durian," ujarnya.
Ia mengatakan, selain kelompok buah-buahan, kelompok sayur-sayuran dan kelompok tanaman obat yang masuk subsektor hortikultura juga mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya.
Disebutkan, kelompok sayur-sayuran naik sebesar 0,85 persen dan kelompok tanaman obat naik 0,05 persen serta naiknya indeks kelompok rumah tangga sebesar 0,41 persen.
Subsektor lain yang menyumbang kenaikan NTP Kalsel bulan Februari yakni subsektor tanaman pangan sebesar 1,54 persen karena indeks harga kelompok padi dan palawija mengalami kenaikan.
"Indeks harga kelompok padi naik sebesar 1,87 persen dan pada kelompok palawija yang mengalami kenaikan 2,65 persen dan kelompok konsumsi rumah tangga naik 0,36 persen," ungkapnya.
Sementara, tiga subsektor lainnya mengalami penurunan nilai tukar jika dibandingkan bulan sebelumnya yakni tanaman perkebunan rakyat, subsektor perikanan dan subsektor peternakan.
Penurunan pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,49 persen karena indeks harga yang diterima petani turun dari 106,40 pada Januari menjadi 106,39 pada Februari.
Subsektor peternakan juga turun sebesar 0,57 persen disebabkan indeks harga komoditas kelompok ternak kecil turun 1,24 persen dan kelompok unggas yang turun 1,34 persen.
Sedangkan penurunan subsektor perikanan sebesar 0,38 persen karena indeks kelompok perikanan tangkap rata-rata turun 0,45 persen dan kelompok budidaya ikan turun 0,38 persen.
Secara umum, NTP Kalsel pada bulan Februari 2018 tercatat 97,52 atau naik sebesar 0,50 persen jika dibandingkan nilai tukar petani bulan Januari yang mencapai 96,03.
"Kenaikan disebabkan indeks yang diterima petani naik sebesar 0,90 persen lebih besar dibanding kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,39 persen," kata kepala BPS.