Jakarta (ANTARA) - Ketua Steering Comitte Piala Presiden 2024 Maruarar Sirait menjelaskan alasan mengapa ajang yang dikelolanya tersebut dapat memberikan hadiah uang sebesar Rp5 miliar.
Menurutnya hal itu karena kepercayaan dan transparansi yang terus dijaga dengan baik oleh pihak penyelenggara.
Jika dibandingkan dengan penyelenggaraan Piala Presiden terakhir, yakni pada 2022, hadiah tersebut mengalami peningkatan. Sebab pada edisi 2022, hadiahnya berada di angka Rp2 miliar.
“Itu berkat kepercayaan (Ketua Umum PSSI) Pak Erick (Thohir), jadi mencari sponsor tidak susah. Kalau dipercaya dan transparan, sponsor pasti datang. Dukungan dari pihak swasta luar biasa,” kata Maruarar seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta..
Maruarar sebelumnya merupakan Ketua Steering Comitee Piala Presiden 2015, 2017, 2018, dan 2019 menegaskan. Ia kemudian menambahkan bahwa hadiah tersebut bisa didapat karena penyelenggaraan Piala Presiden selalu mengedepankan transparansi.
Seperti di ajang Piala Presiden sebelumnya, kali ini Maruarar kembali menggandeng PricewaterhouseCoopers (PwC) untuk mengaudit perputaran uang yang terjadi di ajang pra musim tersebut.
“Piala Presiden adalah role model dalam transparansi. Nanti tidak ada uang negara. Baik itu dari BUMN, APBN maupun juga dari APBD. Tetapi semuanya dari sponsor. Dari swasta murni karena kita ingin membangun industri olahraga,” ungkap Maruarar.
“Nanti Piala Presiden 2024 juga akan kembali di audit. Di mana selama ini juga diaudit oleh PwC yang memang sangat kredibel. Kelasnya juga internasional sehingga Indonesia juga akan makin dipercaya oleh dunia dalam bidang olahraga,” pungkasnya.
Piala Presiden 2024 akan mulai dihelat pada 19 Juli mendatang di Bandung, Jawa Barat. Ajang tersebut rencananya akan diikuti oleh delapan klub yakni Persis Solo, Borneo FC, Persib Bandung, PSM Makassar, Bali United, Arema FC, Persija Jakarta, dan Madura United.
Baca juga: Erick Thohir umumkan Piala Presiden dimulai 19 Juli 2024
Baca juga: Bali United optimalkan pemain baru jelang Piala Presiden
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Hernawan Wahyudono