Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar Festival Kharisma Nusantara menandai pelepasan 96 mahasiswa inbound dari 53 PTN/PTS seluruh Indonesia peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan 4 tahun 2024.
"Festival Kharisma Nusantara menjadi tradisi ULM melepas mahasiswa Program PMM sehingga mereka akan mengenang dan menceritakan pengalamannya selama belajar di ULM," kata Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Humas, dan Sistem Informasi ULM Yusuf Azis di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis.
Mengangkat tema "Merajut Kebhinekaan, Merawat Kebudayaan, Kokohkan Semangat Kebangsaan”, seluruh mahasiswa yang akan kembali ke asal kampusnya masing-masing itu mengenakan pakaian adat khas daerah se-Nusantara.
Beragam pertunjukkan seni budaya pun ditampilkan sebagai bukti kreativitas mahasiswa merawat khazanah budaya bangsa yang kaya akan keberagamannya.
Yusuf mengaku bangga mahasiswa dari Sabang sampai Merauke telah belajar di ULM sekaligus merasakan pengalaman mempelajari adat istiadat dan seni budaya di Kalimantan Selatan.
"Selama satu semester mereka telah mengenal budaya suku Banjar dan suku Dayak di Kalsel, semuanya antusias dan berjanji menceritakannya ke teman-teman di kampus mereka setelah kembali," ujarnya didampingi Koordinator Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ULM Prof Suratno.
Yusuf berharap semangat persatuan terus bisa dijaga mahasiswa hingga mereka lulus nanti menggapai masa depan karier yang lebih cerah berbekal pengalaman mengikuti Program PMM.
Sementara Koordinator Program PMM ULM Diani Ayu Pratiwi mengatakan mahasiswa yang mengikuti Program PMM mendapatkan modul nusantara yang diterbitkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
"Jadi bukan hanya bertukar dari bidang mata kuliah tetapi juga dititipkan modul nusantara dihargai empat SKS dan dirangkai 16 kegiatan terdiri dari kebhinekaan, refleksi, inspirasi dan kontribusi sosial," paparnya.
Hasriani salah satu mahasiswa asal Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Sulawesi Selatan mengaku sangat berbahagia bisa merasakan pengalaman luar biasa selama berada di Kalsel.
"Saya sudah belajar tari-tarian Banjar, ada kesenian madihin juga serta belajar melukis kain sasirangan dan pastinya bisa melihat langsung bekantan, alhamdulilah pengalaman satu kali seumur hidup yang tak terlupakan," ucapnya.