Hulu Sungai Tengah Kalsel (ANTARA) - Khatib Ustadz Muhammad Khalilurrahman menyatakan, bahwa Allah SWT menyenangi atau menyukai orang yang mengakui kesalahan dan mau meminta ampun serta bertaubat tidak mengulanginya lagi.
*Oleh karenanya, pada Idul Fitri kali ini momentum kesempatan meminta ampun atau bertaubat," ujar Khalilurrahman dalam khutbahnya di Masjid Su'ada Desa Aluan Mati Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel),. sesudah Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah, Rabu.
Pasalnya, menurut ustadz muda keluaran Hadramaut Yaman itu, sebagaimana makna Idul Fitri harus kembali kepada kesucian. "Sebab secara listerlik (harfiah) Id = kembali l dan Fitri = suci bersih," kata Ustadz Khalilurrahman.
Oleh sebab itu, seiring berakhirnya bulan puasa Ramadhan, mereka yang beruntung adalah kembali suci bersih, lanjut Khalilurrahman di hadapan majelis shalat Idul Fitri 1445 H.
Ia menambahkan, bahwa orang yang mendapatkan pengampunan dari Allah SWT yaitu mereka yang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dengan iman dan ikhlas
Sementara orang yang jauh dari jalan kebenaran tidak mendapatkan keampunan Allah SWT, tambah Khatib asal Pagat, ibukota Kecamatan Batu Benawa tersebut.
"Seiring berakhirnya Ramadhan kita gembira dan sedih. Gembira karena selama sebulan penuh dapat menunaikan ibadah puasa dengan mengendalikan atau melawan hawa nafsu," kata sang khatib tersebut.
Sedangkan sedih, karena kesempatan mendapatkan pahala berlipat ganda telah tiada, belum tentu Allah pertemukan kembali dengan Ramadhan mendatang, demikian M. Khalilurrahman.
Pada kesempatan tersebut, khatib tidak lupa mengingatkan atau mengajak jamaah Shalat Idul Fitri 1445 H meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sebagai bekal kehidupan di alam akhirat kelak.