Magelang, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 88 siswa Fairview International School Malaysia melakukan wisata edukasi dengan mengunjungi Candi Borobudur dan belajar mempraktikkan permainan tradisional di Sekolah Dasar Negeri 3 Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Pemerintah Kabupaten Magelang Haryono di Magelang, Rabu, menyambut positif wisata edukasi ke daerahnya.
"Pertukaran budaya Indonesia dan Malaysia ini sebagai program yang baik karena akan menambah wawasan, pengetahuan, dan mengembangkan pendidikan," katanya.
Sekolah lainnya di daerah setempat, ujarnya, perlu mengembangkan program serupa dengan SDN 3 Mertoyudan itu.
Para siswa dari kedua sekolah bersama-sama bermain sejumlah permainan tradisional di halaman SDN 3 Mertoyudan itu, seperti egrang, gobak sodor, lompat tali, dan dakon. Mereka juga menikmati aneka makanan tradisional.
"Supaya siswa kami juga mengetahui cara melakukan sesuatu yang bukan sekadar belajar tentang apa," kata Kepala Fairview International School Malaysia Devaseena.
Ia menjelaskan para siswa juga berkunjung ke Candi Borobudur untuk mengetahui perbedaan bentuk bangunan warisan budaya dunia itu dengan Candi Prambanan di kawasan perbatasan antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Para siswanya, katanya, tidak sekadar belajar membaca dan menghafal pelajaran, namun dilatih membangun kemampuan berpikir, meneliti, dan menganalisa, serta memecahkan masalah.
Setelah kunjungan ke daerah itu, katanya, para siswa wajib membuat laporan tertulis setebal 14 halaman tentang Candi Borobudur.
Kepala SD Negeri 3 Mertoyudan Sumarman mengatakan tuan rumah juga menyuguhkan aneka makanan tradisonal kepada tamunya, antara lain pothil, thiwul, gethuk, pisang rebus, dan es dawet.
"Untuk mengenalkan budaya dan makanan tradisional kita kepada mereka," katanya.