Hadirnya listrik dengan daya sebesar 1.385.000 Volt Ampere (VA) pada proyek strategis Pemprov Kalteng di kawasan pesisir dengan luas 40,17 hektare itu merupakan wujud nyata dukungan PLN dalam meningkatkan ekosistem "Electrifying Marine" di Indonesia khususnya Kalimantan.
General Manager PT PLN (Persero) UID Kalselteng Muhammad Joharifin di Banjarbaru, Rabu mengatakan, program Electrifying Marine adalah bentuk komitmen PLN membantu masyarakat untuk meningkatkan produktivitas sektor perikanan biaya murah dan waktu lebih efisien.
Baca juga: PLN IP UBP Asam Asam lakukan Overhaul Unit 1 tingkatkan keandalan saat Ramadhan
Baca juga: PLN IP UBP Asam Asam lakukan Overhaul Unit 1 tingkatkan keandalan saat Ramadhan
"Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, selain ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan asap akibat penggunaan mesin diesel, juga menekan biaya pengeluaran pembelian bahan bakar minyak yang semakin sulit dicari dan kurang ekonomis," ujar Joharifin melalui keterangan tertulis.
Selain itu, program yang dijalankan PLN juga mendukung budidaya ikan menjadi lebih ramah lingkungan sejalan dengan upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau yang dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDG’s).
Ditekankan Johari, PLN UID Kalselteng berkomitmen terhadap proyek strategis yang dijalankan pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui program Kalteng Bercahaya Makin Berkah.
"Kami optimis, melalui sinergitas dan kolaborasi harmonis antara Pemprov Kalteng dan PLN UID Kalselteng, seluruh program yang dicanangkan dapat terlaksana sesuai target waktu yang direncanakan," ucap Joharifin.
Joharifin menambahkan, dukungan menuntaskan program strategis Pemprov Kalteng sudah diwujudkan PLN melalui pembangunan 4 Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) yang telah selesai dan dilakukan energize pada awal tahun 2023 yakni GI Kuala Pembuang, GI Sukamara, GI Nanga Bulik dan GI Kuala Kurun kapasitas masing-masing 30 MVA.
"Selamat atas selesainya pembangunan tambak udang vaname di Desa Sei Raja, Kabupaten Sukamara, Kalteng. Semoga menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat di daerah pesisir yang menjadi salah satu sumber potensi ekonomi di Kalteng," kata Joharifin.
Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengatakan, pembangunan Shrimp Estate yang dibiayai APBD Pemprov Kalteng itu merupakan satu-satunya di Indonesia sehingga diperlukan dukungan pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, tambak perusahaan mitra, perbankan, perguruan tinggi dan pelaku usaha perikanan lokal guna mendukung kesuksesan kawasan tersebut.
"Sinergisitas dan kolaborasi baik pemangku kepentingan dan semua elemen masyarakat menjadi penentu dalam keberhasilan Shrimp Estate," ujar Edy yang meresmikan kawasan tersebut ditandai penebaran perdana benur atau bibit udang vaname pada Sabtu (9/3/2024).
Dikatakan, keterlibatan seluruh stakeholder sangat dibutuhkan guna memberikan dukungan inovasi, karena inovasi tidak akan memiliki nilai apabila semangat kebersamaan dalam mencapai satu tujuan tidak terbangun dengan baik.
"Kami berharap, pembangunan shrimp estate dapat memberikan dampak sosial ekonomi masyarakat maupun peningkatan pendapatan daerah, dan juga menjadi role model serta pemicu tumbuh kembang tambak di daerah kabupaten pesisir lainnya," kata Edy.