“Kami berharap warga yang ada di sekitar gunung tetap mematuhi radius bahaya yang telah direkomendasikan,” ajak Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Juliana DJ Rumambi, ST di Manado, Selasa.
Keempat gunung api tersebut yaitu, Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Gunung Karangetang (Kabupaten Kepulauan Sitaro), Gunung Lokon (Kota Tomohon) dan Gunung Soputan (Kabupaten Minahasa Tenggara).
“Memang terekam gempa dalam dan gempa dangkal untuk Gunung Awu, itu memang sudah rutin adanya seperti itu. Tapi itu tidak kemudian meningkatkan aktivitas,” ujarnya.
Baca juga: PVMBG: Waspadai erupsi freatik Gunung Lokon Sulut
Baca juga: Gempa guguran Gunung Karangetang di Sulut relatif menurun
Dia juga menyebutkan, pada tanggal 5 Desember 2023, Gunung Lokon juga menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas dan sudah langsung koordinasi dengan pemangku kepentingan.
“Itu cuma dinaikkan jarak dari kawah, tidak status. Radius bahaya dari 1,5 kilometer diperluas menjadi 2,5 kilometer. Diperluas kawasan rawan bencana menjadi 2,5 kilometer tersebut masih berlaku hingga sekarang ini,” ujarnya.
Dia mengatakan, selain empat gunung api tersebut, masih ada empat gunung api lainnya namun masih berstatus normal level satu.
Keempat gunung api tersebut yaitu Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Gunung Tangkoko (Kota Bitung), Gunung Mahawu (Kota Tomohon) serta Gunung Ambang (Kabupaten Bolaang Mongondow).
Baca juga: Tiga gunung api di Sulut berstatus waspada
Baca juga: Seribuan hektare kawasan Hutan Lindung Gunung Soputan Sulut terbakar
Baca juga: Jarak luncur guguran lava Karangetang hingga 2.000 meter
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Budhi Santoso