Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Industri minyak goreng PT Golden Hope Nusantara (GHN) di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, berusaha untuk terus meningkatkan kepeduliannya bagi masyarakat sekitar perusahaan.
Head In-Charge PT GHN, Mohd Hamdi Abd Karim di Kotabaru Kamis mengatakan, bentuk kepudulian terhadap masyarakat tersebut diaplikasikan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Golden Hope Nusantara (GHN).
Program CSR industri minyak goreng asal "Negeri Jiran" Malaysia tersebut dibagi dalam beberpa bidang, di antaranya, bidang pendidikan, bidang pemuda dan olahraga, bidang sosial, keagamaan dan yang lainnya.
Bidang keagamaan, Hamdi mencontohkan, CSR PT. GHN diwujudkan berupa bantuan empat ekor hewan kurban sapi kepada empat desa di sekitar perusahaan, yakni, Desa Sei Taib, Desa Sungai Paring, Desa Stagen dan Desa Gunungsari, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kotabaru.
Bantuan hewan kurban merupakan agenda rutin PT GHN sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar, pada Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah yang tengah dirayakan oleh umat muslim di seluruh dunia.
"Pada kesempatan ini, PT GHN ingin turut merayakan semangat Idul Adha bersama masyarakat sekitar melalui partisipasi donasi hewan kurban, sebagaimana kami telah dan akan terus berbagi dan kami berharap bantuan ini memberi banyak manfaat bagi masyarakat yang menerima dan mendapat keberkahan dari Allah Subhanahu Wataala," ujarnya.
Pengurus Masjid Al-Musahada Desa Sungai Paring Sopian mengaku gembira dan berterima kasih kepada perusahaan karena peduli terhadap warga sekitar.
"Dari berbagai perusahaan yang ada di wilayah kami, baru PT GHN yang menyerahkan satu ekor sapi untuk masyarakat di desa kami," terangnya.
Selain pemberian bantuan hewan kurban, CSR bidang pendidikan dan keagamaan juga diwujudkan dengan pembangunan Taman Pendidikan Alquran (TPA) dalam turut serta menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki integritas (kejujuran), bermartabat dan taat kepada Allah Subhanahu Wataala.
Sistem pendidikan Alquran di TPA Golden Hope Nusantara akan dibagi dua kelompok, kelompok masyarakat di sekitar perusahaan dan kelompok anak-anak karyawan PT. Golden Hope Nusantara.
Selain itu, pengelola TPA juga akan membagi kelompok khusus untuk belajar alquran dari mengenal huruf hijaiyah, dan kelompok lain untuk mereka yang sudah bisa membaca Alquran dan berniat untuk meningkatkan.
Setelah bisa membaca Alquran, ujar Hamdi dalam kesempatan berbeda, anak-anak juga harus belajar mempelajari isi dan kandungan Alquran untuk bekal hidup di dunia yang fana` ini.
Hamdi mengakui, di era modernisasi dan kemajuan ilmu dan teknologi, orang-orang Islam waktunya lebih banyak dihabiskan untuk membaca status di dunia maya seperti facebook, nonton TV dan yang lainnya, dari pada membaca Alquran.
Padahal, Alquran merupakan pedoman bagi umat Islam yang tetap asli dengan menggunakan bahasa arab tidak akan berubah sejak 1.400 tahun lalu dan akan selalu dijaga oleh Allah SWT.
Sementara itu, PT Golden Hope Nusantara, yang dibangun dengan nilai investasi sekitar Rp1,2 triliun memiliki kapasitas produksi pabrik sebesar 825.000 metrik ton per tahun, dua puluh persennya adalah untuk kebutuhan ekspor, sedangkan 80 persen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.