Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah masih saja melemah terhadap dolar AS dan Kamis pagi ini kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bertengger pada Rp15.798 per dolar AS.
Sehari sebelumnya, mata uang RI melemah 0,07 persen atau 11 poin menjadi Rp15.727 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.716 per dolar AS.
Analis pasar mata uang Lukman Leong memperkirakan melemahnya rupiah terhadap dolar AS, yang rebound di tengah sentimen risk off pasar, karena pernyataan hawkish pejabat The Fed Christopher J Waller dan John Williams.
"Waller mengatakan The Fed walau tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan November 2023, namun bisa saja menaikkan suku bunga di pertemuan berikutnya. Sedangkan, Williams melihat suku bunga The Fed akan tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama," kata dia ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Faktor lain dari pelemahan rupiah adalah sikap investor yang mengantisipasi pidato yang lebih hawkish dari Kepala The Fed Jerome Powell pada malam ini. Powell diperkirakan memberikan pernyataan yang lebih hawkish mengingat data ekonomi AS yang masih kuat dan inflasi yang tidak turun sesuai harapan.
Data penjualan ritel AS mengalami peningkatan 0,7 persen month to month (mtm) dengan ekspektasi 0,3 persen dan naik 3,8 persen year on year (yoy) dengan ekspektasi 1,5 persen.
Baca juga: Efek serangan Israel, rupiah melemah 15.708 per dolar AS
Baca juga: Rupiah Rabu pagi melemah jadi Rp15.727 per dolar AS
Baca juga: Ekonom: Pelemahan rupiah akan berlanjut dalam jangka menengah
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto