Kepala DKISP Banjar Aidil Basith di Kota Martapura, Rabu mengatakan, usulan pembangunan BTS sudah disampaikan kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI beberapa waktu lalu.
"Kami sudah menyampaikan usul pembangunan BTS ke Kementerian Kominfo dan berharap usulan itu disetujui serta direalisasikan tahun 2023 sehingga jaringan komunikasi makin luas," ujarnya.
Menurut Basith, pembangunan BTS tahun lalu sudah terealisasi secara bertahap pada 40 desa tersebar di sejumlah kecamatan dan merupakan bantuan Kementerian Kominfo untuk pemerataan jaringan komunikasi.
Basith menuturkan, pembangunan BTS yang dilakukan Kementerian Kominfo bertahap itu merupakan program pemerataan jaringan 3435 Non 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) pada 2022 lalu.
"Berbeda dibanding tahun lalu, kali ini data harus diisi detail seperti banyaknya jumlah penduduk, wilayah yang tidak memiliki sinyal, lokasinya harus ada jaringan kelistrikan," ujar Kabid Penyelenggara E-Government Cornelius Kristiyanto menambahkan.
Dijelaskan Cornelius, pengisian data detail, memudahkan Kementerian Kominfo yang bekerja sama dengan operator seluler jadi lebih mudah memproses dan memperhitungkan kapasitas pembangunan jaringan 4G/LTE pada setiap desa.
"Pembangunan BTS diprioritaskan daerah-daerah yang memiliki potensi wisata alam dan kawasan yang masih sulit dijangkau jaringan sinyal," ucap Cornelius didampingi Kasi Infrastuktur dan Teknologi Informasi Rifki Alamsyah.
Rifki Alamsyah menambahkan, 10 desa yang diusulkan dibangun tower BTS yakni Desa Pulau Nyiur, Desa Balau (Kecamatan Karang Intan), Desa Mangkauk, Desa Lok Tunggul (Kecamatan Pengaron), Desa Sungai Kupang dan Malintang, Gambut.
Kemudian, Desa Pembantanan (Kecamatan Sungai Tabuk), Desa Artain (Kecamatan Aranio), Desa Pingaran Ulu (Kecamatan Astambul) dan Desa Pasiraman (Kecamatan Mataraman).
"Saat ini, semuanya sudah diproses dan awal 2024 diperkirakan sudah dibangun tower BTS. Kementerian Kominfo dan operator akan langsung survey ke lapangan dan provider diminta selain Indosat, bisa Axis, XL, Telkomsel atau Smartpren," ujarnya.
Ditambahkan, status lahan juga berbeda dengan tahun lalu yang asetnya dihibahkan dan diberi tali asih karena aturan sekarang sesuai kesepakatan dengan pemilik tanah akan dikontrak operator provider.