Banjarmasin (ANTARA) - Organisasi Muhammadiyah bukan hanya "mengIndonesia" tetapi "mendunia"
Persyarikatan Muhammadiyah keberadaanya bukan hanya ada di Indonesia, tetapi sebuah organisasi Islam non-pemerintah yang didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan di Kauman Yogyakarta pada 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah) itu hari ini sudah "mendunia" sudah herdiri banyak di beberapa negara.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan Periode 2022-2027 Prof Ridhahani Fidzi, di Banjarmasin, Ahad mengatakan, hari ini Muhammadiyah bukan hanya "mengindonesia" tetapi sudah mendunia, berapa banyak cabang dan ranting berdiri di luar negeri, perguruan tinggi, bahkan sudah ada beberapa masjid dibangun di luar negeri.
"Karena itu, warga Muhammadiyah tidak boleh terkoptasi dengan kekuatan partai politik manapun. Muhammadiyah itu sesungguhnya lehbih besar dari partai politik, besar sumber daya manusianya, aset yang dimilikinya, maupun anggotanya yang tersebar di ranting-ranting," kata Ridhahani Fidzi yang juga Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin saat melantik Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Banjarmasin periode 2022-2027.
Mulai Tahun ini, lanjut dia, kita sudah memasuki tahun politik, yang tentu bisa berpengaruh dalam roda organisasi persyarikatan dan berpotensi terjadi persaingan, gesekan, dan bahkan tarikan dari berbagai pihak.
Untuk itu, seluruh warga Muhammadiyah harus mampu menjaga kedekatan dan hubungan yang harmonis dengan semua kekuatan partai politik, karena warga Muhammadiyah hampir ada di semua kekuatan partai politik.
Warga Muhammadiyah tidak boleh terlibat dalam konflik internal Muhammadiyah hanya karena persoalan politik praktis yang bisa menguras energi, dan bahkan meluruhkan marwah persyarikatan yang sejak awal berdirinya sudah istiqomah memilih jalur gerakanya melalui dakwah amar maruf nahi munkar, tidak tergiur dengan politik praktis.
Dia menjelaskan, Muhammadiyah bukanlah kerumunan orang perorang yang setiap anggotanya boleh bertindak sendiri-sendiri, organisasi harus ditempatkan di atas orang atau personal bukan sebaliknya.
Otoritas utama Muhammadiyahsebagai sebuah sistemorganisasi berada di bawah kendali pimpinan pusat sekaligus sebagai pusat kendali oraganisasi. Itulah yang tergambar dalam tujuh pikiran pokok Muhammadiyahseperti yang termuat dalam mukodimah anggaran dasar Muhammadiyah.
Yakni, Hidup berdasarkan tauhid, hidup sebagai pengabdian kepada Allah, hidup bermasyarakat dan tolong menolong dengan bersendikan hukum Allah, hidup berjihad dengan amal shaleh, hidup mencontoh perjuangan Rasulullah, hidupndengan tugas dakwah amar makruf nahi munkar, dan hidup dengan cita-cita tercapainya negara baldatun thayyibatun wa Robbun ghofuur.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina dalam sambutanya yang dibacakan Kabag Kesra Kota Banjarmasin Khairil Hidayat, mengatakan, saya percaya para pemimpin yang baru saja dilantik memiliki dedikasi dan komitmen yang kuat melanjutkan misi mulia dalam melayani masyarakat, memperluas pendidikan berkualitas serta mengadvokasi keadilan sosial.
"Saya mengajak kepada Muhammadiyah Kota Banjarmasin untuk terus berkolaborasidengan pemerintah daerah. Kami pun berkomitmen untuk terus mendukung langkah-langkah positif yang diambil Muhammadiyah, serta mengupayakan kerjasama dan sinergi yang erat.
Sementara itu, persyarikatakan Muhammadiyah hingga saat ini telah memiliki Sekolah luar biasa (SLB) Muhammadiyah berjumlah 71. TK/TPQ Muhammadiyah berjumlah 22.000. SD/MI Muhammadiyah berjumlah 2604. SMP/MTs Muhammadiyah berjumlah 1772. SMA/SMK/MA Muhammadiyah berjumlah 1143. Pondok Pesantren Muhammadiyah berjumlah 440. dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah berjumlah 173.
Bidang Kesehatan, Rumah Sakit Umum dan Bersalin Muhammadiyah/Aisyiyah berjumlah 120.
Balai Kesehatan Ibu dan Anak berjumlah 57. Balai Kesehatan Masyarakat berjumlah 120.
Balai Pengobatan berjumlah 122. Apotek berjumlah 154. Klinik Kesehatan 248. Dan Rehabilitasi Cacat 82.
Sosial, Panti Asuhan 384. Panti Jompo 54. Balai Kesejahteraan Sosial berjumlah 23. Santunan (keluarga, wreda/manula, kematian) berjumlah 30. BPKM (Balai Pendidikan dan Keterampilan Muhammadiyah) berjumlah 378.
Bidang Ekonomi, Baitut Tamwil Muhammadiyah berjumlah 132. Perusahaan 27. Dan Koperasi/Bank Syari'ah Muhammadiyah berjumlah 762. Dan Bidang Agama, Masjid berjumlah 11.473. Serta
Musholla berjumlah 8.725.
Selain di Indonesia, Persyarikatan Muhammadiyah juga telah berdiri di sejumlah negara, yakni Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Kairo – Mesir, PCIM Iran, PCIM Sudan, PCIM Belanda, PCIM Jerman, PCIM Uk (Inggris), PCIM Libya dan PCIM Malaysia.
Selanjutnya PCIM Prancis, PCIM Amerika Serikat, PCIM Jepang, PCIM Pakistan, PCIM Australia, PCIM Rusia, PCIM Taiwan, PCIM Tunisia dan PCIM Turki.
PCIM Korea Selatan, PCIM Tiongkok, PCIM Arab Saudi, PCIM India, PCIM Maroko, dan PCIM Yordania.
Serta PCIM Yaman, PCIM Spanyol, PCIM Hongaria, PCIM Thailand, PCIM Kuwait dan PCIM New Zealand.
Muhammadiyah bukan hanya "mengIndonesia" tetapi "mendunia"
Minggu, 23 Juli 2023 22:10 WIB