Balangan (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan berkomitmen untuk terus melaksanakan monitoring tanah wakaf secara berkesinambungan.
“Kami bersama tim berkomitmen untuk terus melakukan monitoring tanah wakaf secara berkesinambungan,” kata Penyelenggara Zakat Wakaf Kantor Kementerian Agama Kabupaten Balangan H Syaipullah di Balangan, Senin.
Baca juga: Bupati Tanah Bumbu serahkan sertifikat tanah wakaf
Syaipullah menuturkan, pada pekan ini Kementerian Agama Balangan akan melakukan monitoring secara berkelanjutan dengan mendatangi desa-desa yang memiliki tanah wakaf.
Syaipullah melanjutkan dalam melaksanakan monitoring tersebut, Kemenag Balangan akan didampingi Kantor Urusan Agama (KUA) setempat untuk mengetahui bagaimana status tanah wakaf tersebut.Menurut Syaipullah, permasalahan tanah wakaf walau terlihat simpel namun sebenarnya cukup kompleks dan memerlukan kerjasama banyak pihak, terutama terkait proses pensertifikatan tanah wakaf tersebut.
Selain itu ujar Syaipullah, Kementerian Agama Kabupaten Balangan juga akan terus menjalin koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Balangan dalam hal pembuatan sertifikat tanah wakaf.
Baca juga: Walikota Sabang mewakafkan 1,3 hektare tanah untuk pemakaman COVID-19
Tentunya jelas Syaipullah harus sesuai dengan pengukuran yang akurat agar tanah wakaf tersebut tidak hanya sah di mata agama, namun juga diakui oleh negara.
Syaipullah menambahkan, bahwa tanah wakaf ini merupakan amanat yang harus selalu dijaga dan dipertanggungjawabkan agar tidak disalahgunakan atau diambil alih oleh pihak-pihak tertentu.
"Tanah wakaf ini adalah amal jariyah, dan kita doakan selalu semoga para pendahulu kita yang dengan ikhlas mewakafkan tanah mereka untuk kepentingan umat akan mendapat rahmat dari Allah SWT," demikian Syaipullah.
Baca juga: Badan wakaf di Tanah Bumbu resmi dikukuhkan