Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama memastikan bus Shalawat sudah kembali beroperasi untuk melayani jamaah haji Indonesia dari hotel ke Masjidil Haram maupun sebaliknya.
"Jamaah dapat memanfaatkan Bus Shalawat tersebut ke Masjidil Haram untuk Tawaf Ifadah," ujar Koordinator Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat, Dodo Murtado di Jakarta, Minggu.
Sebelumnya, operasional bus Shalawat berhenti sementara mulai 6 sampai 13 Zulhijah 1444 Hijriah/2023 Masehi. Kini bus tersebut kembali melayani jamaah selama 24 jam setelah selesainya puncak haji fase Armuzna.
Baca juga: Jamaah haji padati Masjidil Haram, lakukan Tawaf Ifadah hari ini
Dodo mengatakan Tawaf Ifadah dimulai sejak tengah malam pada hari Nahr, tanggal 10 Zulhijah (menurut Imam Syafi’i dan Ahmad). Tawaf Ifadah dapat dilakukan selama jamaah haji masih di Mekah, dan tidak ada batas akhir waktunya.
Kemenag menyarankan kepada jamaah haji gelombang I kloter 1 sampai 10 agar menyegerakan Tawaf Ifadah dan mempersiapkan kepulangan ke Tanah Air.
"Jamaah haji dapat mengakhirkan Tawaf Ifadah dan menunggu agar kepadatan Masjidil Haram berkurang serta memberi kesempatan kepada jamaah gelombang 1 untuk melaksanakan Tawaf Ifadah terlebih dahulu," kata dia.
Pemerintah juga mengimbau agar jamaah memanfaatkan waktunya dengan istirahat di hotel sebelum menjalani Tawaf Ifadah dan Sa'i. Mengingat kondisi Masjidil Haram yang padat saat ini, jamaah diminta tetap dalam rombongannya masing-masing dan jangan memisahkan diri.
"Jamaah lansia, risti dan penyandang disabilitas dapat memanfaatkan layanan kursi roda dan skuter dari petugas resmi untuk Tawaf dan Sa'i agar prosesnya berjalan lancar, aman dan tidak kelelahan," kata dia.
Baca juga: Petugas seksus Masjidil Haram ditambah untuk layani tawaf ifadah
Baca juga: Tawaf ifadah lebih awal, jamaah bisa naik bus ke Masjidil Haram
Seiring berakhirnya fase Mina dan jamaah telah meninggalkan Mina, Dodo memastikan petugas haji melakukan penyisiran di tenda-tenda dan lokasi lainnya untuk memastikan tidak ada peserta haji yang tertinggal di Mina.
Selain jamaah, petugas juga menyisir barang-barang bawaan yang tertinggal di tenda. Setelah dikumpulkan dan didata, barang-barang tersebut dikembalikan ke peserta haji melalui petugas kloter.
"Jamaah yang tertinggal dan terpisah dari rombongannya akan diantar ke hotelnya di Mekah," kata Dodo.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati