Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Kalimantan Selatan Gusti Yanuar Noor Rifai menyatakan Inggris, Amerika Serikat hingga negara Afrika tertarik terhadap kain batik khas Kalimantan Selatan, Sasirangan.
Terbukti, ucap dia, permintaan luar negeri untuk produk UKM Kain Sasirangan yang paling tinggi.
"Kemarin untuk permintaan luar ke Inggris dan Amerika Serikat itu minta Sasirangannya warna alami, tidak boleh warna dari kimia," ujarnya.
Sementara itu, kata Rifai, untuk warna bukan dari bahan alami atau warna kimia yang membuat warna lebih cerah itu banyak disukai orang Afrika.
Menurut dia, kebangkitan UKM pada bidang Kain Sasirangan mulai bangkit usai pandemi COVID-19 ini.
Diungkapkan Rifai, untuk data sementara jumlah UKM di Kalsel sesuai pendataan Kementerian Koperasi RI sebanyak 70.275 UKM pada lima kabupaten/kota.
"Untuk delapan kabupaten/kota lagi itu kerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) kerjasamanya untuk mendata jumlah UKM tersebut," ungkap Rifai.
Dia menyampaikan Pemprov Kalsel terus membina UKM dengan melakukan pelatihan bahkan promosi ke tingkat nasional dan internasional.
"Agar UMK maju, untuk semua itu dananya dari ABPD ada, juga APBN," paparnya.