Kotabaru (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan kini terus berbenah dan menyiapkan diri untuk menjadi salah satu tujuan wisata atau destinasi bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Keinginan daerah yang kini merayakan hari jadinya yang ke 73 itu sudah diawali sejak sepuluh tahun terakhir seiring dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati H sayed Jafar dan Andi Rudi Latif yakni fokus pada peningkatan infrastruktur dan kepariwisataan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Kabupaten kotabaru yang memiliki luas wilayah sekitar 9442,46 km2 atau lebih dari seper empat luas provinsi Kalimantan Selatan, yang terdiri dari 154 pulau yang tersebar di 22 kecamatan dan, 198 desa dan 4 kelurahan.
"Bumi Saijaan" Kotabaru secara geografis kaya akan potensi wisata. Sektor pariwisata menjadi isu sentral pemerintahan ini untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
Pantai gedambaan, pantai teluk tamiang dan tanjung kunyit, ekowisata meranti, samber gelap, bukit mamake, bapake, dan puluhan destinasi lainnya di kotabaru siap bertransformasi menjadi destinasi wisata bertaraf internasional.
Dengan banyaknya pilihan destinasi wisata ini, diharapkan dapat menarik wisatawan lokal, nasional, bahkan dari mancanegara.
Bupati Kotabaru H Sayed Jafar mengatakan, program strategis telah dipersiapkan secara matang untuk menjadi beberapa obyek wisata menjadi destinasi.
Guna mendukungnya, pemerintah mulai melengkapi obyek wisata dengan menyiapkan infrastuktur pendukung lainnya yang leboh refresnetatif, seperti pembangunan mesjid di atas kapal serta panggung siiring laut, dan diharapkan dapat selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menjadikan Kotabaru sebagai destinasi wisata berskala nasional maupun menuju internasional, sekaligus sebagai sarana untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Pemkab Kotabaru kini telah melakukan pembangunan infrastruktur di berbagai sektor yang memiliki efek berlipat atau "multiplayer efek" terhadap pengembangan wilayah.
Beberapa tahun terakhir, infrastruktur jalan dan jembatan di Kotabaru telah banyak mengalami peningkatan dan tentunya akan membawa dampak positif pada sektor lainnya seperti pariwisata dan agrobisinis.
Seperti, pembangunan jalan = ruas jalan Bangunrejo, pelebaran jalan dari Stagen sampai pusat kota, perbaikan jalan Pasar Kemakmuran , pembangunan jembatan = jembatan angrek desa hilir muara.
Infrastruktur lainnya yang tak kalah penting, yaitu pembangunan infrastruktur air bersih yang akan memenuhi kebutuhan pelanggan di bumi saijaan. (pembangunan intake air baku desa sebelimbingan).
Selain peningakatan kualitas dan kuantitas infrastruktur, pemerintah daerah jyga terus melengkapi sarana pendukung destinasi, seperti lketersediaanya sarana transportasi.
Kepemimpinan Sayed Jafar dan Andi Rudi Latif melakukan pengoptimalan transportasi antar pulau melalui tol laut (pengoptimalan fery penyerberangan dan pelabuhan).
Pengembangan Bandara Gusti Syamsir Alam serta peningkatan fasilitas uji kendaraan bermotor akan memberikan dampak yang positif terhadap pendapatan dan perekonomian daerah.
Mendukung isu sentral tersebut, Pemkab Kotabaru juga kini terus berbenah dalam meningkatkan drajat kesehatan masyarakat, melalui pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan dalam beberapa waktu terakhir.
Seperti, yang telah dilakukan adalah bupati membangun rumah sakit di daerah perbatasan di Sengayam, membangun sejumlah pusat kesehatan masyarakat dan pembangunan lanjutan RSUD Stagen yang menalan anggaran hingga ratusan miliar rupiah.
Sektor agrobisinis juga menjadi prioritas dan unggulan dari pemerintahan Sayed Jafar dan Andi Rudi Latif untuk membawa Kotabaru dalam mendukung program Kotabaru salah satu destinasi wisata di Kalimantan Selatan.
Peningkatan hasil produksi di bidang pertanian, perkebunan, peternakan serta hasil perikanan menjadi titik berat fokus perhatian Pemkab Kotabaru.
Begitu juga dengan sektor pendidikan, Kabupaten Kotabaru sebagai kabupaten penyangga ibu kota negara baru terus bersiap dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia nya, salah satunya melalui penandatanganan perjanjian kerjasama dengan beberapa universitas negeri dan swasta di Indonesia.
Penandatanganan kerjasama dengan Universitas Dr. Soetomo Surabaya, penjajakan dengan universitas Islam Bandung, serta kerjasama di bidang Litbang dengan Universitas Lambung Mangkurat serta berbagai universitas Negeri lain di Indonesia, menjadi bukti keseriusan Kotabaru dalam meningkatkan kualitas SDM.
Program peningkatan kualitas masyarakat melalui pembangunan sumber daya manusia di bidang olahraga juga diharapkan dapat mendukung fokus pemerintah daerah dalam menjadikan Kotyabaru sebagai destinasi wisata.
Pembangunan sektor-sektor unggulan tersebut perlu ditunjang oleh birokrasi dan sistem pelayanan yang mudah, murah dan cepat.
Sistem pelayanan ini sudah diadaptasi oleh dpmptsp, disdukcapil, rsud, pdam dan unsur pelayanan lainnya.
Dengan peningkatan diberbagai sektor tersebut, Kabupaten Kotabaru telah menjadi role model oleh berbagai daerah, dan dalam beberapa waktu terakhir ini Bumi Saijaan telah berhasil meraih sejumlah penghargaan.
Di antaranya, penghargaan dari PT Taspen, Sertifikat adipura 2022 dari Kemen LHK, Bapak pendamping sosial dari Dinas Sosial Provinsi Kalsel, Geospasial Banua Awards 2022, Terbaik 1 tata kelola keuangan daerah berbasis IPKD, Kabupaten teraktif dalam mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi dari Universitas Lambung Mangkurat.
Pelopor pengembangan pariwisata kotabaru melalui transformasi digital dari universitas Dr Soetomo Surabaya, Top pembina BUMD Award 2023, Bhumandala Nawasena Awards 2022, PDAM transdigital awards 2022 dari Kemen PUPR, Penghargaan dari Kapolda Kalsel atas sinergi yang dibangun dalam mendukung program Polda Kalsel, Pelopor pencanangan kampung kb dari BKKBN RI, dan WTP atas LKPD tahun 2022 dari BPK RI yang ke 8 kali secara berturut-turut.
Lapsus: Kotabaru berbenah jadi destinasi wisata internasional
Kamis, 1 Juni 2023 9:28 WIB