Kapolres HSS AKBP Leo Martin Pasaribu, melalui Kasi Humas Ipda Ardiansyah Machrizal, di Kandangan, Kamis, mengatakan peristiwa penemuan pria gantung diri tersebut terjadi Rabu, sekitar pukul 13.00 Wita.
"Korban ini pertama kali ditemukan ibunya, di dalam rumah tempat tinggal mereka di Tumbukan Banyu," kata Ardi, dalam keterangan.
Baca juga: Delapan rumah warga HSS terbakar di dua lokasi dalam sehari
Dijelaskan Ardi, untuk kronologisnya pada saat ibu korban sedang tidak berada di rumah karena pergi ke pasar, namun pada saat pulang ke rumah didapati korban sudah dalam posisi gantung diri di dalam bagian belakang rumah.
Diduga korban dengan menggunakan tali plastik warna biru, dan ditemukan sudah dalam keadaan sudah meninggal dunia, yang kemudian oleh pihak keluarga langsung dibawa ke RSUD Daha sejahtera.
Korban dibawa ke rumah sakit untuk memastikan korban apakah meninggal dunia, kemudian keluarga korban menolak dilakukan visum dan membawa korban kembali pulang ke rumah.
Di rumah ini kemudian keluarga korban memandikan dan menshalatkan korban, yang selanjutnya dimakamkan di pemakaman Desa Tumbukan Banyu, Daha Selatan sekira pukul 16.30 Wita.
Baca juga: Dua warga HSU dan satu warga HSS ditangkap saat pesta sabu di HST
"Korban berdasarkan informasi dari pihak keluarga yang kita terima pernah diobservasi kejiwaannya, pada sekitar tahun 2012 di RS jiwa Kandangan," ungkap Ardi.
Informasi lainnya korban diketahui belum berkeluarga, dan ada saat kejadian pihak keluarga tidak ada melakukan dokumentasi.
Selain itu, pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum, serta keluarga menyatakan peristiwa tersebut sebagai musibah, dan tidak mempermasalahkan termasuk upaya hukum.