Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan melalui dinas kesehatan kita setempat menyatakan terus waspada penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD) karena sudah tiga kasus meninggal dunia dalam rentang tahun 2023.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin M Ramadhan di Banjarmasin, Selasa, kasus DBD di bulan April ini terkonfirmasi masih ada kotanya, yakni, sebanyak lima kasus.
"Untungnya semua dapat cepat di atasi, hingga bisa diselamatkan," ujarnya.
Namun tentunya yang memilukan pada Januari dan Februari 2023, tiga kasus meninggal dunia terjadi karena penyakit DBD ini di kotanya.
Dari data yang dirilis Dinkes Kalsel untuk kabupaten/kota, Kota Banjarmasin pada Januari untuk penularan DBD sebanyak 23 kasus, dua kasus diantaranya meninggal dunia.
Pada bulan Februari 2023, jumlah penularan sedikit menurun menjadi 17 kasus, satu kasus diantaranya meninggal dunia.
Di bulan Maret 2023, jumlah penularan kembali menurun menjadi tujuh kasus tidak ada meningal dunia.
"Pada bulan April ini yang sudah terkonfirmasi ada sebanyak lima kasus, moga tidak bertambah lagi," papar Ramadhan.
Dia pun menyampaikan, beberapa langkah dilakukan pemerintah kota merespon tingginya angka penularan penyakit dari nyamuk aedes aegypti ini, karena totalnya sudah sebanyak 52 kasus dengan tiga meninggal dunia.
Menurutnya, penanganan penyebaran DBD dengan menggalakkan pembasmian sarang nyamuk (PSN) di lingkungan RT sambil Dinkes terus melakukan sosialisasi edukasi berkeliling kelurahan terkait penanganan DBD.
Dinyatakan dia, langkah melakukan fogging adalah opsi penanganan terakhir setelah dilakukan PSN dan dilakukan jika kasus tersebut memenuhi kriteria untuk k di fogging.
Kemudian, ucap dia, bubuk abate untuk mematikan jentik nyamuk di air bisa didapatkan gratis di puskesmas-puskesmas.
"Semua sudah dilakukan oleh dinkes berkeliling ke kelurahan-kelurahan di kota Banjarmasin," tuturnya.
Dia pun mengajak, semua kembali ke gotong royongan masyarakat untuk menjaga lingkungan di rumah dan sekitar dengan 3M Plus dan PHBS.