"Pembangunan sepanjang 2022 berjalan baik dilihat dari pencapaian indikator makro pembangunan," ujar dia usai rapat paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban di gedung DPRD Banjarbaru, Senin.
Penyampaian LKPj 2022 dilakukan wali kota bersama Wakil Wali Kota Wartono pada rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Fadliansyah bersama dua unsur pimpinan DPRD di gedung dewan setempat.
Menurut Aditya, indikator makro pembangunan yang berhasil dicapai sepanjang 2022 yakni pertumbuhan ekonomi meningkat mencapai 7,93 persen ditopang sektor transportasi, konstruksi dan perdagangan.
"Pertumbuhan ekonomi yang berhasil dicapai merupakan tertinggi dibanding kabupaten dan kota lain, bahkan tertinggi sepanjang sejarah berdirinya Kota Banjarbaru sebagai kota administratif," ungkapnya.
Indikator lain, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 79,68 yang juga tertinggi di Kalsel, bahkan nasional, yang menunjukkan tingkat pendidikan, kesehatan dan ekonomi memiliki daya asing dan berkualitas.
Sementara, tingkat kemiskinan pada 2022 turun mencapai 4,17 persen dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 11.611 jiwa dan angka itu lebih rendah baik di tingkat Kalsel maupun nasional.
"Tingkat pengangguran terbuka juga mengalami penurunan mencapai 5,47 persen dan penurunan itu lebih tinggi di atas Provinsi Kalsel namun masih berada di bawah nasional," ucap Opie, sapaan akrab Aditya.
Sementara, dari sisi pendapatan daerah pada 2022 yang sebelumnya ditargetkan Rp1,12 triliun terealisasi sebesar Rp1,42 triliun atau tercapai sebesar 125,70 dari target yang telah ditetapkan.
Dari sisi belanja daerah target awal sebesar Rp1,24 triliun terealisasi sebesar Rp1,14 triliun atau 92,15 persen, sedangkan pembiayaan daerah dari target Rp110,4 miliar terealisasi 100 persen.
"Kami berharap, LKPj yang telah disampaikan ke dewan bisa segera dibahas badan anggaran dan badan musyawarah DPRD dengan tim dari Pemkot sehingga bisa diterima bersama," kata Aditya.