Ia mengatakan ratusan rumah warga pada empat kecamatan yang masih terdampak tersebut, yakni Kecamatan Padang Batung, Kandangan, Telaga Langsat dan Angkinang dengan tingkat rendaman air yang bervariasi.
"Kalau perkiraan sementara dari empat kecamatan yang warga terdampak tersebut, mungkin mencapai lebih ratusan rumah warga yang terendam. Dan pada saat ini, air sudah berangsur-angsur sudah surut kembali," kata Kusairi di Kandangan, Minggu.
Baca juga: Bupati kunjungi Malinau serahkan bantuan untuk korban banjir
Kusairi menjelaskan banjir dipicu intensitas hujan tinggi yang terjadi sejak Sabtu (25/3) malam hingga Minggu, sehingga memicu kenaikan debit air Sungai Amandit berhulu di Kecamatan Loksado.
Banjir juga terjadi pada sejumlah desa di Kecamatan Loksado akibat luapan air sungai usai diguyur hujan deras pada Minggu dini hari, namun hanya berlangsung sekitar satu jam lamanya.
Air kiriman dari Loksado itu turun ke dataran rendah pada Minggu (26/3) di Bendungan Amandit, Desa Malutu, Kecamatan Padang Batung sekitar pukul 06.00 WITA dengan ketinggian air level siaga.
“Dari ketinggian air di alat pengukur sudah mencapai 2,70 meter, untuk itu kami membunyikan sirene tanda peringatan dini siaga banjir,” ujar Kusairi.
Tak lama, sesudah banjir di Loksado dan Padang Batung terdampak banjir, air yang mulai surut dari kawasan atas, justru turun ke kawasan bawah di Kota Kandangan dan sekitarnya.
Baca juga: BPBD Kalsel: banjir bandang landa HST dan HSS
Pada Minggu siang, Kecamatan Kandangan, Telaga Langsat dan Angkinang kembali mengalami banjir. Air merendam banyak ruas jalan utama, hingga menghambat arus lalu lintas.
Personel gabungan BPBD dan PMK telah mengevakuasi warga dengan menggunakan perahu, karena kondisi banjir terus mengalami peningkatan hingga menjelang Minggu sore pukul 16.00 wita, dan merendam pemukiman warga.
"Banjir yang melanda Kabupaten HSS pada tahun 2022 berlanjut tahun 2023 ini terbilang paling besar, kami bersama para relawan akan terus siaga dengan menempatkan personel dan peralatan bantuan di titik yang masih direndam banjir,” tutur Kusairi.