Amuntai, (Kalsel.Antaranews) - Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan kekuranga pasokan pil Keluarga Berencana dari BKKBN untuk dibagikan secara gratis kepada aseptor KB sehingga mengalihkan penggunaannya dengan metode kontrasepsi lain.
Kepala bidang pengendalian penduduk, data dan pelaporan pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBD) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Muhyiddin Baseri di Amuntai, Kamis, mengatakan alat kontrasepsi (alkon) berupa pil KB berkurang karena terjadi
permasalahan di BKKBN pusat.
"Memang kurangnya pasokan pil KB karena ada kendala di BKKBN pusat, sehingga sekarang kebijakan penggunaan kontrasepsi dialihkan pada metode kontrasepsi jangka panjang, "ujar Muhyiddin.
Muhyidin mengatakan, metode kontasepsi jangka panjang (MKJP) seperti penggunaan implant, IUD. MOP dan MOW dinilai lebih praktis dan ekonomis.
"Kalau aseptor menggunakan pil KB tentu perlu waktu terus menerus untuk mengkonsumsinya sehingga kurang ekonomis jika pemerintah harus menyediakan alat kontrasepsi jenis ini," terangnya.
Sedangkan untuk penggunaan MKJP pemerintah hanya membantu menyediakan alkon untuk penggunaan awal bagi aseptor sehingga dinilai lebih praktis dan ekonomis.
Dikatakan, petugas KB tengah berupa memotivasi sebanyak 25.450 pasangan usia subur agar menggunakan MKJP diantaranya dengan memberikan pelayanan gratis.
Seiring hari jadi Kabupaten HSU ke 64 diberikan pelayanan pemasangan IUD dan MOP gratis kepada sebanyak 35 peserta KB baru, dimana pelayanan gratis akan rutin dilaksanakan dalam rangka merangkul aseptor baru, karena berdasarkan data sensus keluarga 2015 masih terdapat sekitar 10 ribu pasangan
usia subur yang belum menggunakan alat kontrasepsi.
"Jadi sejak awal menjadi peserta KB kita arahkan untuk menggunakan metode alat kontrasepsi jangka panjang,"pungkasnya.