Batulicin (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengusulkan enam orang untuk menerima anugerah kalpataru sebagai penyelamat lingkungan dari pemerintah pusat.
"Di antaranya adalah Wardi Warga Desa Pembelacanan Kecamatan Kelumpang Selatan, Tri Widodo asal Desa Tegal Rejo dan Rabiatul Adawiya asal Desa Langadai Kecamatan Kelumpang Hilir," kata Kepala DLH Kotabaru H. M Maulidiansya saat dikonfirmasi di Kotabaru, Kamis.
Baca juga: Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia raih Kalpataru
Bahtiar asal Desa Sarang Tiung, Ali Mukhdin Desa Mega Sari Kecamatan Pulau Laut Utara, dan Sapril asal Desa Gunung Ulin.
Seementara itu, Kabid Tata Lingkungan Diana menyebutkan enam orang tersebut merupakan penggiat lingkungan yang melestarikan pohon mangrove, pohon ulin, dan menerapkan program bank sampah.
"Salah satunya adalah Wardi, merupakan penggiat lingkungan dengan menanam pohon magrove disepanjang pesisir pantai Desa Pembelacana seluas delapan hektare atau 8000 bibit," kata dia.
Mulai pembibitan, perawatan, dan penanaman Wardi melakukan itu sendiri tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.
Baca juga: KLHK anugerahkan Kalpataru 2021 kepada Ulama Kalsel KH Zarkasyi Hasbi
Diana yang didampingi Sekretaris Camat Kelumpang Selatan Sugeng menjelaskan motivasi dia sebagai penggiat lingkungan mengingat hasil tangkapan ikan para nelayan di desa tersebut terus menurun.
Diana meyakini hasil tangkapan ikan menurun karena dampak dari kerusakan hutan mangrove dan berdampak juga terhadap kelangsungan biota laut.
Selain itu masyarakat setempat sulit mendapatkan air bersih akibat sumur resapan yang menjadi andalan semakin rusak akibat intrusi air laut.
"Sejak dilakukan penanaman pohon magrove di pesisir pantai Desa Pembelacanan. Lokasi tersebut kini mulai ditumbuhi habitat ikan laut. Pohon mangrove juga mampu mengurangi risiko erosi dan dampak lainnya dari ombak yang datang," ujarnya.
Baca juga: KH Zarkasyi ulama Kalsel peduli lingkungan penerima kalpataru