Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggiatkan pasar murah beras lokal untuk menekan inflasi jelang Natal dan tahun baru 2023.
Sebagaimana yang dilaksanakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin pada Jumat hari ini dengan giat pasar murah beras lokal tersebut di parkiran Pasar Sentra Antasari.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar giat pasar murah beras lokal ini sebagai respon pemerintah kota menangani inflasi.
Karena, ungkap dia, inflasi tertinggi di kota ini terjadi di komuditas beras lokal jenis unus yang harganya membumbung tinggi hingga Rp18 ribu per liternya.
"Sebanyak 2.500 paket beras lokal pada pasar murah untuk masyarakat," ujarnya.
Giat pasar murah ini bekerjasama dengan Bulog tersebut dengan subsidi per paketnya Rp20 ribu.
"Paket beras lokal dengan berat 2 kilogram itu hanya dijual dengan harga Rp11 ribu," ujarnya.
Menurut dia, subsidi pasar murah ini menggunakan anggaran belanja tak terduga (BTT) dari bulan Oktober hingga Desember ini.
Jika dihitung pelaksanaan operasi pasar murah ini sudah digelar kurang lebih sebanyak 21 kali pada 31 kelurahan.
Selama pelaksanannya, kata Tezar, panggilan akrabnya, menyediakan paket sembako terutama komoditi gula dan minyak goreng kurang lebih 24 ribu paket. Kemudian untuk telur kurang lebih 1.400 paket.
Sedangkan untuk komoditi beras lokal yang menyebabkan tingginya inflasi di Kota Banjarmasin itu telah disalurkan kurang lebih sekitar 4 ribu paket pada minggu-minggu terakhir ini.
"Beras Banjar ini akan terus kita salurkan hingga akhir Desember," ujarnya.
Di samping itu, dia menjelaskan untuk program operasi pasar murah dalam menekan laju inflasi melalui anggaran BTT itu telah menghasilkan 98 ribu paket yang digelontorkan kepada masyarakat Kota Banjarmasin.
"Kita kemarin sudah menyepakati di rapat dengan badan pengelolaan keuangan pendapatan dan aset daerah agar mereka tetap mau membantu kita untuk melakukan pencairan dana di luar dari batas untuk ketentuan itu," ujarnya.