Marabahan, Kalsel (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Karlie Hanafi Kalianda berpendapat, Pancasila berperan menjaga keragaman bangsa.
Wakil rakyat yang akrab dengan sapaan Akang itu mengemukakan pendapat saat sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) di Desa Anjir Seberang Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Selasa.
Menurut dia, Pancasila menyatukan perbedaan suku, ras, etnis, agama, budaya, dan geografis dalam satu titik dan membangun kebhinekaan pada masing-masing sila.
"Dengan Pancasila keberagaman bukanlah perbedaan yang membatasi, melainkan sebagai hal yang melengkapi dalam persatuan dan kesatuan serta kemajuan bangsa Indonesia," tegas Akang.
Pada kesempatan itu Staf Ahli DPRD Kalsel, H.Puar Junaidi selaku narasumber antara lain mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar negara merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
Puar yang pernah beberapa periode anggota DPRD Kalsel itu menambahkan bahwa nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila harus menjadi pemahaman dan pengalaman yang betul oleh setiap warga negara Indonesia, sehingga bangsa memiliki dasar yang kuat, bisa menentukan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
“Pancasila adalah Ideologi Dasar Bangsa Indonesia yang diwariskan para pendiri bangsa. Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, Panca berarti lima dan sila berarti asas/dasar, terbentuk dari hasil kesepakatan politik para pendiri bangsa,” jelasnya.
.
Dia juga menjelaskan, Indonesia adalah negara yang majemuk, memiliki keberagaman suku, budaya, adat istiadat, bahasa.
"Pancasila menawarkan konsep yang rasional untuk menciptakan kesatuan dan persatuan bangsa. Dengan Pancasila, keberagaman bukanlah perbedaan yang membatasi melainkan sebagai hal yang melengkapi dalam persatuan kesatuan dan kemajuan bangsa Indonesia,” kata Puar Junaidi.
Pada sosialisasi yang berlangsung di Desa Anjir Seberang Pasar Kecamatan Anjir Pasar Batola tersebut hadir Camat setempat Muhammad Yusuf sedang dari warga dan tokoh masyarakat setempat. tidak kurang dari 75 orang menyambut antusias.
Oleh karena peserta yang banyak ruang Balai Desa Anjir Seberang Pasar tidak bisa menampung semua dan sebagian terpaksa mengikuti dari luar ruangan.
Batola berpenduduk majemuk karena merupakan daerah penerima program transmigrasi berada di lintas jalan trans Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Tengah dengan Kalsel.