Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Hasanuddin Murad berpendapat, keberadaan penerangan jalan umum atau PJU menunjang kelancaran dan meminimalkan kecelakaan lalulintas.
"Oleh sebab itu, kita minta pemasangan PJU merata pada seluruh ruas jalan di provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota," ujar laki-laki yang akrab dengan sapaan Hasan melalui telepon seluler, Jumat.
"Karenanya pula PJU itu penting guna menunjang kelancaran dan meminimalkan kecelakaan lalulintas,” tegas Ketua Komisi III yang juga membidangi perhubungan serta energi sumber daya mineral (ESDM) tersebut.
Menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel IIl/Kabupaten Barito Kuala (Batola) itu, minimnya PJU harus berusaha mencari solusi.
"Jika perlu buat kesepakatan atau nota kesepahaman - Memorandum of Understanding (MoU). Untuk itu bisa saja Dinas Perhubungan (Dishub) Kalsel menyediakan fasilitas PJU, bila perlu pula bersinergi dengan kabupaten/kota," sarannya.
“Memang kendala diaturan, yakni kewenangan tergantung status tanah tersebut apakah milik kabupaten, provinsi atau pusat,” ujar mantan Bupati Batola dua periode tersebut.
Selain itu, Dishub juga memiliki keterbatasan anggaran apalagi jika harus dipasang PJU Smart atau bertenaga matahari, yang harganya lebih mahal dari pada menggunakan listrik.
"Namun Komis III DPRD Kalsel menyarankan agar PJU menggunakan smart energi matahari," ungkap mantan anggota DPR RI Dapi Kalsel itu
“PJU Smart selain menghemat biaya, karena menggunakan energi matahari, meski harga awal pemasangan jauh lebih mahal dibandingkan yang menggunakan listrik,” demikian Hasan.
Pada kesempatan terpisah Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel H Gusti Abidinsyah mengungkapkan ribuan rumah di provinsinya sampai saat ini belum teraliri listrik.
"Hal tersebut hendaknya menjadi perhatian bersama pemerintah, baik pusat maupun daerah," ujar wakil rakyat asal Dapil Kalsel II/Kabupaten Banjar
"Kan aneh atau ironis Kalsel yang kaya sumber daya energi ternyata masih banyak rumah belum berlistrik," lanjut GT Abidinsyah.