Tanjung, Kalsel (ANTARA) - Sekretaris Komisi IV Bidang Kesra DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Firman Yusi berpendapat, kampus merupakan "Kawah Candradimuka" kepemimpinan nasional karenanya tak boleh alergi dengan dunia politik.
Pendapat itu dia kemukakan saat sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Syekh Muhammad Nafis Tanjung, ujar Humas Sekretariat DPRD (Setwan) Kalsel melalui telepon seluler, Senin.
Namun Sekretaris Komisi IV yang juga membidangi pendidikan itu mengingatkan, kampus harus tetap mengambil peran menjadi promotor utama empat pilar kebangsaan sebagai pondasi pengkaderan kepemimpinan.
Dalam sosialisasi yang diikuti kalangan akademisi, baik mahasiswa maupun dosen STIT Syekh Muhammad Nafis tersebut, hadir pula sebagai narasumber Sekretaris Badan Kesbangpol Tabalong dan Peserta Program Kader Pemimpin Muda Nasional asal kabupaten paling utara Kalsel itu.
Menurut mantan anggota DPRD "Bumi Saraba Kawa" Tabalong tersebut, pemuda senantiasa beridentitas perubahan, karena itu kader pemimpin muda yang lahir dari kampus harusnya kader-kader pemimpin yang selalu membawa gagasan perubahan.
"Perubahan tersebut tentunya tetap dalam usaha mempertahankan sistem nilai yang sudah disepakati yaitu empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika," tegas Firman.
Sebagai catatan, Syekh Muhammad Nafis bin Idris seorang ulama Banjar Kalsel terkenal pada abad 18 dengan karya "Darun Nafis" (sebuah kajian ilmu tasawuf).
Kitab Darun Nafis juga menjadi rujukan bagi kaum Muslim di Negeri Jiran Malaysia dan Brunei Darussalam.
Oleh karenanya saat haul Syakh Muhammad Nafis yang bermakam di Kelua Tabalong itu terkadang datang juga warga dari Malaysia dan Brunei Darussalam.