Banjarmasin (ANTARA) - Pelaksanaan tugas atau Plt Sekretaris DPRD (Sekwan) Kalimantan Selatan Muhammad Jaini, SE, MAP, menyatakan alhamdulillah unjuk rasa di "Rumah Banjar" (Gedung DPRD provinsi setempat) tidak anarkis.
Begitu pula aksi unjuk rasa oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ke Rumah Banjar pada Senin (12/9/22) tidak anarkis, ujarnya menjawab Antara Kalimantan Selatan (Kalsel) menjelang shalat Jumat (9/9/22).
"Walaupun dalam aksi unjuk rasa beberapa hari belakangan ini tidak anarkis, kita mengapresiasi dan berterimakasih atas kesiapsiagaan aparat kepolisian mengamankan Rumah Banjar," lanjutnya.
"Memang kita berencana mengundang perwakilan pengunjukrasa berdialog tukar pendapat dan informasi terkait masalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)," demikian M Jaini
Sehubungan persoalan BBM yang ramai belakangan ini, Rumah Banjar empat kali digoyang pengunjuk rasa, bahkan ada dua kali aksi dalam satu hari.
Unjuk rasa pertama dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalsel, 6 September 2022, kemudian 7 September lalu pada pagi hari Lingkar Studi Ilmu Sosial (eLSIK) - sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Banjarmasin dan siang harinya hingga sore Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Pada Jumat (9/9/22) pagi unjuk rasa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalsel.
Baca juga: DPRD Banjarbaru perjuangkan aspirasi mahasiswa soal BBM
Baca juga: Kepala Daerah diminta tidak ragu anggarkan pengendalian inflasi dampak pengalihan subsidi BBM